Kata Jokowi soal Tebusan Rp5 Miliar untuk Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB: Semua Jurus Kita Gunakan
Hukum | 12 Juli 2023, 13:48 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara menanggapi soal uang tebusan Rp 5 miliar yang disebut diminta oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Methrtens.
Jokowi mengaku tidak mau berbicara banyak mengenai upaya apa saja yang telah dilakukan pemerintah untuk membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.
Namun demikian, Jokowi menegaskan semua upaya telah ditempuh oleh pemerintah dalam proses pembebasan pilot Susi Air tersebut.
Baca Juga: Kapolda Papua Akui KKB Egianus Kogoya Tak Pernah Minta Uang Tebusan Rp5 Miliar
"Kita memang tidak mau berbicara banyak karena upaya-upaya kita tidak bisa kita sampaikan pada publik,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Galery Nyoman Nuarta, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/7/2023).
"Semua sudut, semua jurus kita gunakan agar upaya yang kita lakukan betul-betul titik akhirnya menghasilkan sesuatu.”
Jokowi mengatakan tidak bisa menjelaskannya secara detail upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk membebeaskan pilot Susi Air.
“Tak bisa saya sampaikan upaya itu, ada upaya bawah tanah, ada upaya atas tanah," ujar Jokowi.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai perkembangan proses pembebasan Kapten Philips, Presiden Jokowi menuturkan bahwa pemerintah tak bisa menyampaikan keterangan.
"Tidak bisa saya sampaikan," ujar Jokowi.
Baca Juga: Pj Gubernur Papua Pegunungan: Pilot Susi Air Masih di Nduga, Pendekatan pada KKB Terus Dilakukan
Sebelumnya, permintaan uang tebusan sebesar Rp 5 miliar dari KKB pimpinan Egianus Kogoya itu dilontarkan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
Benny mengatakan, permintaan tebusan uang itu akan disanggupi lewat proses negosiasi. Pemerintah daerah, kata dia, sedang menyiapkan uang yang diminta Egianus Kogoya tersebut.
"Sebetulnya, terkait hal itu Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya,” kata Benny, seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (2/6/2023).
“Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI, yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan, dan bahan medis.”
Menurut Benny, uang tebusan yang diminta Egianus Kogoya sebesar Rp 5 miliar. Namun, saat pihaknya hendak mencoba komunikasi, KKB Egianus Kogoya tidak membuka ruang negosiasi.
Baca Juga: Soal Pembebasan Pilot Susi Air dari KKB, Jokowi: Jangan Dilihat Diam Saja, Kita Sudah Berusaha Keras
"Waktu itu (permintaannya) sebesar Rp 5 miliar, nanti itu dalam proses negosiasi berapa yang akan bisa disanggupi. Namun, sejak kita mencoba ruang komunikasi hingga saat ini KKB Egianus tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," ujar Benny.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengakui KKB pimpinan Egianus Kogoya tak pernah meminta uang tebusan senilai Rp 5 miliar untuk membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens.
Ia mengatakan hanya pernah memberikan arahan kepada Pj Bupati Nduga untuk menyiapkan sejumlah uang apabila proses negosiasi pmbebasan pilot Susi Air membuahkan hasil.
Fakhiri menyampaikan hal tersebut untuk menghindari upaya represif yang dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa, baik dari sisi aparat keamanan ataupun masyarakat.
"Saya sudah sampaikan bahwa Egianus dan kelompoknya tidak pernah meminta uang itu," kata Fakhiri di Jayapura, Senin (10/7/2023).
Baca Juga: KKB Egianus Kogoya Ultimatum Bakal Bunuh Pilot Susi Air pada 1 Juli, Ini Respons Kapolda Papua
Menurut Fakhiri, waktu itu dirinya menyampaikan jika perlu menyiapkan uang untuk KKB Egianus Kogoya, nilainya tidak lebih dari Rp5 miliar.
"Jadi saya bilang saat itu, kalau mereka membutuhkan uang yang penting tidak lebih dari Rp 5 miliar, ya pemerintah siapkan saja,” ujar Fakhiri.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com