Istana Tepis Anggapan Presiden Jokowi Tidak Paham Persoalan di Papua
Politik | 11 Juli 2023, 06:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo memberi perhatian penuh terhadap kemajuan Papua. Hal ini bisa dibuktikan lewat 17 kali kunjungan Jokowi ke Papua selama menjabat sebagai presiden demi memantau perkembangan yang sudah dilaksanakan di sana.
Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Inovasi Billy Mambrasar menilai, sebanyak 17 kali kunjungan Presiden Jokowi merupakan sentuhan khusus agar strategi percepatan pembangunan di Papua bisa dimaksimalkan.
Billy juga tidak pernah melihat adanya penurunan antusiasme masyarakat dalam menyambut kunjungan Presiden Jokowi di Papua.
Terbaru saat kunjungan Presiden Jokowi pada 5-7 Juli 2023 lalu. Mulai dari peresmian infrastruktur bandara di Kabupaten Asmat, panen raya jagung di Kabupaten Keerom, hingga inspeksi mendadak (sidak) kondisi pasar di Kabupaten Jayapura.
Kemudian saat membuka gelaran karnaval anak muda Papua yang memamerkan bakat dan kemajuan sumber daya manusia (SDM) Tanah Papua, utamanya di sektor ekonomi kreatif, antusiasme masyarakat tetap sama seperti sedia kala.
Baca Juga: Setara Institute Ingatkan Presiden: Persoalan di Papua Serius, Bukan Masalah Kecil Dibesar-besarkan
"Sebagai Staf Khusus Presiden RI yang mendampingi beliau kerja selama empat tahun ini, saya tidak melihat sedikit pun surut antusiasme masyarakat menyambut kedatangannya," ujar Billy dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/7/2023), dikutip dari Antara.
Billy menambahkan, saat kunjungan ke Papua awal bulan lalu, ada empat arahan penting Presiden Jokowi dalam pembangunan Tanah Papua.
Pertama, mengenai percepatan pembangunan infrastruktur. Sesuai dengan visi Presiden Jokowi, percepatan pembangunan infrastruktur akan mempermudah alur barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat, mengurangi biaya dan meningkatkan perputaran uang.
Kedua, soal peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan perbaikan kesehatan.
Menurut Billy, Presiden memerintahkan ada akselerasi sektor pendidikan, dan utamanya menambah formasi guru di Papua, percepatan pembangunan sekolah di daerah terisolir agar anak-anak Papua dapat mengakses pendidikan.
Baca Juga: Jokowi Kenang Masa Kecil Saat Bertemu Anak Papua yang Mirip Dirinya
Kemudian alokasi anggaran otonomi khusus (otsus) diutamakan terhadap peningkatan kualitas pendidikan, khususnya untuk orang asli Papua.
Ketiga adalah pengembangan sektor pertanian dan UMKM.
Billy menjelaskan, Presiden Jokowi telah memerintahkan penganggaran sebesar Rp102 miliar untuk membangun fasilitas untuk Papua Youth Creative Hub (PYCH).
Keempat adalah pemerintahan yang baik. Presiden Jokowi berharap korupsi dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat lokal dapat dikurangi.
Presiden juga menyampaikan harapan masyarakat dapat dilibatkan langsung untuk mengawasi jalannya pemerintahan dan penggunaan anggaran yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Reaksi Jokowi Ditanya Siswi SD Kenapa Ibu Kota Negara Tidak di Papua
Presiden Jokowi percaya Papua yang telah lama kurang mendapat perhatian penuh agar harus mendapat sentuhan khusus dan strategi percepatan pembangunan supaya dapat mengejar ketertinggalan.
"Konteks kunjungan presiden yang ke-17 ini, bukan hanya menunjukkan komitmennya secara optimal, tetapi juga benar-benar menindaklanjuti setiap aspirasi yang diberikan masyarakat dan pemerintah daerah," ujar Billy.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara