> >

Kemenag Sayangkan Cuitan Anggota DPR yang Sebut Panitia Haji Hentikan Katering Sepihak

Humaniora | 26 Juni 2023, 12:44 WIB
Juru masak mempersiapkan makanan khas Indonesia untuk para jemaah haji Tanah Air di Madinah. Kementerian Agama menyesalkan adanya cuitan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Iskan Qolba Lubis, yang menyebut PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi menghentikan katering jamaah secara sepihak. (Sumber: Tribunnews)

MEKKAH, KOMPAS.TV- Kementerian Agama menyesalkan adanya cuitan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Iskan Qolba Lubis, yang menyebut PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi menghentikan katering jamaah secara sepihak. 

"Darurat Haji 2023?hari ini 25/6 @Kemenag_RI menghentikan katering secara sepihak dn tdk sesuai dg kesepakatan df PANJA HAJI, jemaah terpaksa saweran bersama beli makanan,gmn dg jemaah yg pas-pasan ?kok jadi begini ....??? @FPKSDPRRI," demikian cuitan Iskan Qolba Lubis, di akun Twitternya @IskanQL.

Cuitan itu pun langsung mendapat perhatian netizen dan respon dari Kemenag. Jubir Kementerian Agama Anna Hasbie menyebut cuitan itu bernada fitnah. 

"Saya sangat sesalkan cuitan Pak Iskan Qolba Lubis melalui akun twitternya. Cuitan itu diposting di Tanah Haram, tapi isinya bernuansa fitnah," kata Anna di Mekkah, Minggu (25/6) seperti dikutip dari Antara. 

Anna menjelaskan memang benar bahwa tanggal 7 Zulhijah 1444 H, ada penghentian sementara katering jamaah haji di Mekkah. Penghentian sementara juga akan dilakukan pada 14 dan 15 Zulhijah 1444H.

Baca Juga: Baru Ditinggal Istri Berangkat Haji, Seorang Suami di Kolaka Digerebek karena Tepergok Selingkuh

Namun hal itu sudah disepakati oleh pemerintah dan DPR sebelumnya. 

"Kebijakan penghentian sementara itu bukan diambil sepihak, tapi hasil kesepakatan dengan Komisi VIII DPR. Inilah yang saya sebut cuitan Pak Iskan bernuansa fitnah atau jangan-jangan Pak Iskan tidak tahu substansi kesepakatannya?" kata Anna.

Dijelaskan Anna, masa tinggal jamaah haji Indonesia di Mekkah, rata-rata 25 hari dan dalam rentang itu, Kemenag dan DPR menyepakati bahwa selama di Mekkah, jamaah haji Indonesia mendapat 66 kali makan yang terdistribusi dalam 22 hari.

Kesepakatan lainnya, ada tiga hari katering dihentikan sementara yaitu pada 7, 14, dan 15 Zulhijah. Sementara dalam rentang 8 - 13 Zulhijah, jamaah akan mendapat layanan katering di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armuzna).

Kemenag, lanjut Anna, bahkan telah menyosialisasikan kebijakan tersebut sejak jauh-jauh hari, tepatnya sejak 11 Juni 2023 dengan tujuannya agar jamaah memahami lebih awal dan bisa mempersiapkan diri.

"Jika hari ini jamaah membeli makan itu karena mereka sudah memahami adanya info penghentian sementara layanan katering yang kami sosialisasikan," sebut Anna.

Baca Juga: Begini Penampakan Tenda untuk Jemaah Haji Selama Bermalam di Mina!

Ia menerangkan, penghentian sementara layanan katering pada tanggal-tanggal tersebut dikarenakan kondisi di Mekkah sudah sangat padat.

Jamaah dari seluruh dunia sudah berada di Mekkah, sehingga sering terjadi kemacetan dan itu tidak memungkinkan dilakukan proses distribusi katering.

“Jangankan wilayah yang jauh, kawasan yang dekat hanya sekitar dua kilometer pun harus ditempuh dalam waktu lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai jamaah,” lanjutnya. 

Anna menegaskan bahwa PPIH Arab Saudi sangat terbuka pada saran dan masukan namun, tidak semestinya hal itu bernuansa fitnah, apalagi disampaikan melalui media sosial.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU