3 Kasus yang Mencuat di Bulan Juni dan Melibatkan Personel Kepolisian
Hukum | 21 Juni 2023, 21:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sepanjang periode pekan pertama hingga ketiga Juni 2023, setidaknya ada tiga kasus yang melibatkan empat personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Berdasarkan catatan pemberitaan Kompas.TV, ketiga kasus tersebut adalah dugaan permintaan setoran oleh Kompol Petrus pada bawahannya Bripka Andry Darma Irawan di Riau, kemudian dugaan penipuan dengan korban tukang bubur di Cirebon, dan terkini, dugaan perkosaan di Maluku.
Kasus dugaan permintaan setoran uang oleh Kompol Petrus terhadap Bripka Andry Darma Irawan, muncul ke permukaan setelah korban mengunggah di media sosialnya.
Bripka Andry merupakan personel Satuan Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Dalam unggahan yang viral di media sosial, Andry mengaku telah menyetor uang hingga Rp650 juta kepada atasannya Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Kompol Petrus H Simamora.
Dia membongkar aib komandannya karena tidak terima dimutasi dari Brimob Batalyon B Pelopor di Kabupaten Rokan Hilir ke Satbrimob Polda Riau di Pekanbaru.
Setelah membongkar mengenai uang setoran tersebut, Bripka Andry sempat mendatangi Propam Mabes Polri dan Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK) di Jakarta untuk memohon perlindungan.
"Saya sama ibu sudah ke Jakarta menjumpai LPSK dan Propam Mabes Polri. Namun, waktu ke Propam Mabes Polri itu hari libur, sehingga tidak dapat berjumpa,” jelasnya, Senin (5/6/2023), dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Bripka Andry Anggota Brimob yang Curhat Setor Rp650 Juta ke Komandannya Bakal Datangi Mabes Polri
“Kalau di LPSK saya diterima dan ada bukti tanda terimanya," sebut Andry.
Berkaitan dengan kasus tersebut, Kepala Bidang Propam Polda Riau Kombes Johanes Setiawan mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi.
"Terkait setoran masih kita dalami. Dalam masalah ini, kita juga sudah periksa 8 orang saksi-saksi, termasuk Bripka Andry untuk didalami lagi," kata Johanes, Senin, dikutip Kompas.com.
Menurutnya, pihaknya sempat memeriksa Bripka Andry terkait beberapa masalah, yakni masalah disiplin, kabur dinas, dan disersi.
Johanes juga menyebut bahwa itu adalah mutasi terhadap Bripka Andry merupakan mutasi rutin.
"Itu kan mutasi rutin yang dilaksanakan tiap per setengah tahun. Bukan hanya dia, tapi ada 38 personel yang dimutasi," sebut Johanes.
Sementara Kompol Petrus sudah dicopot dari jabatannya sebagai Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Riau.
"Kompol Petrus sudah dicopot mulai bulan Maret 2023. Dalam rangka pemeriksaan juga," kata Johanes.
Tukang Bubur Mengaku Tertipu Rp310 Juta
Pada Sabtu (17/6/2023), kasus dugaan penipuan dengan korban seorang tukang bubur di Cirebon, mencuat setelah korban menyampaikan pada media.
Korban bernama Wahidin, seorang tukang bubur di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang mengaku telah memberikan uang hingga ratusan juta rupiah pada seorang anggota Polri berinisial AKP SW.
Menurutnya, kala itu, AKP SW berjanji meluluskan anak Wahidin menjadi anggota Polri pada masa penerimaan anggota Polri 2021/2022.
Meski sudah menyetorkan uang ratusan juta rupiah, tetapi anak Wahidin tak lolos, bahkan sejak tes kesehatan atau tes tahap pertama.
“Saya hanya minta keadilan. Saya hanya seorang tukang bubur. Saya menagih janji, duit bisa balik. Tapi sampai sekarang satu rupiah pun enggak ada yang kembali dari 2021 sampai 2023. Kasus terungkap. Sebab apa, kelanjutan masa depan anak saya gimana?” ujarnya, Sabtu (17/6/2023), dikutip Kompas.com.
Kuasa hukum Wahidin, Harumningsih Surya, mengatakan, awalnya pada tahun 2021, SW yang kala itu menjabat sebagai Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mundu meminta Wahidin menyetorkan uang Rp20 juta.
Wahidin pun menyerahkan uang tersebut di ruang kerja SW kepada perempuan berinisial NY, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Mabes Polri.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV