Hari Ini Presiden Jokowi Ulang Tahun yang ke-62, Ini Profil, Perjalanan Hidup dan Karir Politiknya
Humaniora | 21 Juni 2023, 08:09 WIBAdalah Bernard seorang asal Perancis yang memberikan nama tersebut. Bernard merupakan klien sekaligus sahabat Jokowi.
Ia sering memberi masukan kepada Jokowi berkenaan dengan usahanya membangun pabrik mebel yang kemudian diberi nama Rakabu Sejahtera, nama ini diambil dari putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Berkat bantuan dan banyak masukan dari Bernard itulah Jokowi berhasil membangun usahanya.
Pada tahun Jokowi menikahi seorang gadis bernama Iriana diusianya yang ke 25. Dari pernikahannya Jokowi dikaruniai tiga orang anak, Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.
Karir Politik Jokowi
Jokowi memberanikan terjun ke politik atas dorongan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. PDI Perjuangan membentuk koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Jokowi berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo. Pada masa masa awal kampanye elektabilitasnya masih sangat rendah, kebanyakan masyarakat Surakarta belum cukup mengenalnya.
Tingkat kepopulerannya jauh dibawah pasangan petahana. Jokowi cukup tenang menghadapi situasi ini, ia menggunakan strategi door to door atau “blusukan” untuk menyapa warga masyarakat satu per satu.
Strategi yang dijalankan Jokowi bersama tim cukup efektif, ia berhasil mengalahkan pasangan petahana dengan persentase keterpilihan sebesar 36,62%. Ia pun berhasil menduduki jabatan Walikota Surakarta untuk periode 2005-2010.
Melihat perkembangan kota Surakarta yang begitu pesat serta mendapat banyak dukungan dari masyarakat, Jokowi kembali dicalonkan sebagai walikota pada 2010.
Partai penyokongnya semakin bertambah banyak, yaitu PDI Perjuangan sebagai partai utama, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).
Pada 2012 Jokowi ditantang untuk masuk ke gelanggang politik ibu kota sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Ia dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau lebih akrab disapa Ahok, seorang mantan Bupati Belitung Timur.
Sempat kalah populer dengan pasangan lainnya, Gaya “blusukan” Jokowi kembali digunakan untuk menyapa warga Jakarta. Hingga akhirya ia ter[ilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Sapi Kurban Presiden Jokowi untuk Iduladha 2023 di Berbagai Kota Harus Lolos Uji Kesehatan
Pada 2014 Jokowi maju sebagai Calon Presiden Republik Indonesia dengan dukungan PDIP Perjuangan, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) seorang politisi senior dari Partai Golongan Karya (Golkar). Pada saat kampanye, Jokowi tetap menggunakan gaya lamanya yaitu “blusukan” untuk menyapa masyarakat diseluruh penjuru nusantara.
Pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas di masa kepemimpinannya yang pertama. Pembangunan yang dilakukan secara merata hingga ke daerah terluar Indonesia ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini dibandingkan negara-negara lain.
Program prioritas tersebut dibarengi dengan program berupa bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), hingga Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain itu, sejak awal masa jabatannya, Joko Widodo juga mengupayakan reforma agraria dengan salah satunya melakukan percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk mengurangi terjadinya sengketa lahan oleh karena ketiadaan sertifikat.
Dalam Pilpres 2019, Joko Widodo kembali terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatannya yang kedua. Kali ini, Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dan dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk masa jabatan 2019 hingga 2024.
Di masa jabatannya yang kedua, Joko Widodo mengalihkan fokus pemerintahan pada pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Adapun program pembangunan infrastruktur masih terus dilanjutkan bersamaan dengan itu.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, umy.ac.id