Saat Kemhan Beli 12 Pesawat Tempur Mirage 2000-5 Bekas Angkatan Udara Kerajaan Qatar, Kapan Datang?
Politik | 15 Juni 2023, 05:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan (Kemhan) membeli 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar untuk menutup gap kesiapan tempur TNI Angkatan Udara.
Kontrak pembelian pesawat tempur bekas Qatar Emiri Air Force ini tertuang dalam kontrak jual beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023.
Dengan nilai kontrak sebesar 733.000.000 euro atau setara Rp11,838 triliun dengan penyedia Excalibur International dari Republik Ceko.
Rencananya, pesawat dikirimkan 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara (Skadud) 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha menjelaskan saat ini status kontrak pembelian dalam proses efektif.
Baca Juga: Kemhan Beli 12 Pesawat Tempur Bekas dari Qatar, Pengamat: Ada Deadline Pemenuhan Kekuatan Udara
Brigjen Edwin menyatakan alasan Kemenhan membeli pesawat Mirage 2000-5 buatan Prancis ini untuk menutup celah penurunan kesiapan tempur TNI AU lantaran banyak pesawat temput habis masa pakai.
Di sisi lain pesawat-pesawat tempur milik TNI AU juga banyak yang akan melaksanakan pembaruan dan overhaul atau perbaikan. Sedangkan pengiriman pesawat pesanan pengadaan baru masih membutuhkan waktu.
"Indonesia membutuhkan Alutsista pesawat tempur yang bisa melaksanakan delivery secara cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU yang disebabkan oleh banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakainya," ujar Brigjen Edwin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/6/2023). Dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan pembelian Mirage 2000-5 tidak membuat rencana pembelian pesawat tempur Dassault Rafale dari Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat batal.
Menurutnya pada Januari 2026 mendatang, Indonesia akan kedatangan tiga pesawat Rafale sebagai tahap awal. Total Indonesia membeli 42 pesawat tempur generasi 4,5 Dassault Rafale.
Baca Juga: Ingin Penuhi Kekuatan Minimum Alutsista, Kemhan Minta Anggaran 2024 Dinaikkan jadi Rp350 Triliun
Sedangkan kontrak pesawat F-15 masih dalam tahap pembahasan Letter of Offer and Acceptance oleh Pemerintah Amerika Serikat. Pembelian pesawat F-15 dengan skema Foreign Military Sales (FMS).
Adapun materiil kontrak pembelian pesawat Mirage 2000-5 meliputi 12 unit Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar dengan komposisi 9 Single Seat and 3 Double Seat, 14 Engine and T-cell, Technical Publications, GSE, Spare, Test Benches, A/C Delivery, FF & Insurance, Support Service tiga tahun.
Kontrak tersebut juga termasuk pelatihan pilot dan teknisi, serta persenjataan.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com