> >

Wakil Ketua DPR Desak Dana Subsidi Mobil Listrik Dialihkan ke Proyek yang Lebih Diprioritaskan

Politik | 25 Mei 2023, 20:06 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) mengisi daya mobil listrik saat peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging di Central Parking Nusa Dua, Badung, Bali. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Gobel kemudian mengutip data Dana Moneter Internasional (IMF) dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia akan mengalami perlambatan pada 2023.

Pada saat yang sama, kata dia, inflasi diperkirakan akan meningkat, yang berarti harga barang-barang akan naik.

Baca Juga: Fraksi Demokrat Tolak Subsidi Kendaraan Listrik: Bukan Rakyat Miskin yang Membutuhkan

Dalam konteks ini, Rachmat Gobel mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam menerapkan kebijakan anggaran.

"Subsidi harus diberikan untuk yang prioritas dan mendesak, apalagi dalam kondisi ekonomi yang tertekan seperti saat ini dan ke depan,” katanya.

Pekerjaan rumah besar bagi Indonesia, menurut Gobel, adalah melepaskan diri dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap.

Untuk mencapai hal tersebut, kata dia, ekonomi Indonesia harus tumbuh minimal 6 persen.

"Sedangkan kita cuma bisa meraih 5 persenan," ungkapnya.

Menurut Gobel, untuk membangun kemakmuran, pemerintah harus fokus membantu masyarakat di sektor-sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan UMKM.

"Mulai dari bantuan permodalan, infrastruktur, hingga insentif bunga. Suku bunga UMKM kita masih terlalu tinggi,” tutupnya.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU