Membaca Pemilih Loyal di Antara Prabowo, Ganjar dan Anies: Ruang Persaingan Terbuka Lebar
Rumah pemilu | 24 Mei 2023, 10:38 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menempati posisi tiga teratas dari hasil survei Litbang Kompas Mei 2023.
Dikutip dari Kompas.id, Rabu (24/5/2023), Prabowo memperoleh angka sebesar 24,5 persen, Ganjar 22,8 persen, dan Anies sebesar 13,6 persen.
Namun, dalam bentuk simulasi lain, tatkala ketiga capres tersebut dihadap-hadapkan satu sama lain, Prabowo relatif lebih unggul saat berhadapan dengan Ganjar maupun Anies. Sementara, Anies terkalahkan oleh kedua capres lainnya.
Masih dinamisnya peta persaingan di antara para capres dan perubahan dukungan yang potensial terjadi tidak lepas dari kadar loyalitas dukungan yang terekam pada masing-masing capres tersebut.
Loyalitas dukungan yang dimaksud, terkait dengan seberapa yakin masing-masing pemilih terhadap pilihannya.
Apakah pilihan yang diungkapkan sudah menjadi pilihan final yang tidak akan berubah-ubah lagi apapun yang dialami capres pilihannya itu, ataukah kecenderungan terjadi perubahan seiring dengan perkembangan politik yang berlangsung.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas, jika Hanya 2 Calon yang Ikut Pilpres 2024, Ini Pemenangnya
Dalam hal ini, potensi kekuatan masing-masing capres dapat dilihat dari seberapa besar kadar loyalitas pendukungnya. Para pendukung yang tergolong loyal (strong voter) tidak akan mengalihkan dukungan pada sosok lain dan sebaliknya, yang kurang loyal (swing voter) cenderung berubah.
Semakin besar proporsi swing voter pada setiap capres di satu sisi mengindikasikan kerawanan penguasaan dukungan.
Berdasarkan hasil survei, sejauh ini belum ada satupun capres papan atas yang memiliki barisan pemilih loyal yang terbilang kuat.
Masing-masing capres didukung pula oleh para pemilih kurang loyal yang signifikan jumlahnya.
Di antara ketiga capres, Anies memiliki barisan pendukung loyal yang relatif lebih besar. Tidak kurang dari 55,2 persen dari responden yang mengaku menjatuhkan pilihan politiknya pada Anies, terbilang loyal.
Mereka mengaku tidak akan mengalihkan dukungannya pada sosok capres lainnya. Sebaliknya, sebanyak 44,8 terbilang kurang loyal.
Jika ditelusuri lebih jauh, para pendukung loyal Anies berasal dari latar belakang jenis kelamin perempuan (55,2 persen), barisan usia terbanyak pada kisaran 35-49 (32,4 persen), proporsi pendidikan tinggi terbilang besar (22,2 persen), berpijak pada kelompok ekonomi menengah (46,1 persen) dan menengah ke atas (24,5 persen), serta dari sisi pilihan politik terbanyak mengaku menjadi pemilih Nasdem (22,1 persen), Gerindra (17,6 persen), PKS (10,1 persen), dan Demokrat (8,8 persen).
Berdasarkan latar belakang pemilih loyal Anies, tampak jika pendukung loyalnya tersegmentasi pada kelompok identitas tertentu yang terkonsentrasi pada kelompok sosial elite menengah dan atas dengan latar belakang politik yang mulai tersegmen pada partai-partai pendukungnya.
Pada Ganjar dan Prabowo, barisan pendukungnya yang terbilang loyal sebesar 53,5 persen. Sementara para pendukung yang masih dapat berubah pilihan pada kedua tokoh tersebut sebanyak 46,5 persen.
Namun berbeda dengan Anies, Ganjar dan Prabowo memiliki karakteristik dukungan yang berkebalikan.
Kedua tokoh ini didukung oleh lebih banyak kaum laki-laki. Pada Ganjar misalnya, sebanyak 54,3 persen pemilihnya laki-laki. Prabowo relatif lebih besar, 61,4 persen.
Dari sisi jenjang pendidikan dan kelas sosial ekonomi, baik Ganjar dan Prabowo didukung oleh kelompok loyal berstatus sosial menengah hingga bawah.
Dari sisi pendidikan, misalnya, tidak kurang dari 59,9 persen pendukung Prabowo berpendidikan dasar. Sementara pendukung loyal Ganjar, 53,9 persen berpendidikan dasar.
Kondisi agak mirip juga terjadi pada kelompok ekonomi, yang mendudukkan para pendukung loyal kedua capres pada kelompok menengah ke bawah.
Terkait dengan dukungan partai politik pun menunjukkan loyalitas partai yang terbilang kuat pada kedua sosok capres.
Pada Ganjar, pendukung utama para pemilih PDI P (53,1 persen), kendati didukung pula oleh PKB (7 persen), Gerindra (5,6 persen), dan partai lain dengan proporsi yang kurang signifikan.
Sementara pada Prabowo, pendukung loyalnya merupakan para pemilih Gerindra (43,4 persen), dan terbilang signifikan pula dukungan dari pemilih Golkar (10,9 persen), PDI-P (11,6 persen), dan Demokrat (9,3 persen).
Selain ketiga partai tersebut, dukungan para pemilih partai-partai lain terbilang kurang signifikan.
Dengan konfigurasi dukungan pemilih loyal yang terbentuk, ruang persaingan memang masih terbuka lebar, yang memungkin setiap capres memuncaki penguasaan dukungan pemilih.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Terkini: Elektabilitas Prabowo, Ganjar dan Anies Ada di Nomor Berapa?
Adapun survei Litbang Kompas yang dilakukan secara periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan pada 29 April-10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 2,83 persen dalam konsisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.id