> >

Buntut Pertemuan dengan Prabowo, Gibran Disarankan Politisi Senior PDIP Berguru ke FX Rudy

Politik | 22 Mei 2023, 21:57 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bersama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023) (Sumber: Kompas TV/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertemuan Gibran Rakabuming dengan Prabowo Subianto dinilai sebagai langkah riskan oleh politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Panda Nababan.

Panda mengatakan bahwa kader PDIP yang saat ini menjadi Wali Kota Solo/Surakarta itu agar berhati-hati mengambil langkah dalam kondisi politik saat ini.

"Jabatan dan peran dia (Gibran) itu tidak main-main, tokoh politik yang bisa mempunyai pengaruh, bukan saja karena anak Presiden atau Wali Kota Solo dan sebagainya, (tapi) situasi sekarang ini, hati-hati mengambil langkah-langkah," tegasnya di Kompas Petang, Kompas TV, Senin (22/5/2023).

Ia pun menyarankan agar Gibran berguru pada politisi senior yang juga mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. 

"Dia bisa tanya seniornya, di Solo itu ada jagoan, Pak Rudy, bekas wali kota, itu pakarnya itu, ada nggak dia berguru ke situ, FX Rudy? Itu gurunya," jelas Panda.

Menurut dia, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu harus banyak belajar politik.

"Dia mesti banyak belajar, melihat hal-hal, peristiwa-peristiwa politik yang menjadi pembelajarannya," kata pria bernama lengkap Pandapotan Maruli Asi Nababan itu.

Ia menilai pemanggilan Gibran ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP sebagai tanggapan serius dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Kritik Langkah Gibran yang Temui Prabowo, Senior PDIP: Bikin Frustrasi, Mahal Permainan Itu

"Ya udah serius (tandanya), itu Mega konsisten serius. Karena bisa dimanfaatkan orang lucu gitu lho, dimanfaatkan lawan-lawan politik, dimain-mainkan, kan kayak nggak punya kualitas, itu kan langkah Gibran itu kan mempermalukan, membikin grassroot (akar rumput, red) guncang, bikin frustrasi, mahal itu permainan itu, terlampau riskan dia ambil itu," terangnya.

Menurut dia, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu harus dinasihati, bahkan ia menyarankan agar Gibran mengikuti pendidikan politik selama enam bulan.

"Gibran itu mesti betul-betul dinasihati, dikasih waktu dia enam bulan, ada pendidikan politik, gitu, lho," imbuhnya.

Menurut Panda, pertemuan Gibran dengan Prabowo merupakan bentuk manuver politik, sehingga harus diberi teguran.

"Ini anak bagaimana pun harus ada yang menegur dia, ada yang menasihati," tekannya.

"Sama dengan iparnya yang di Medan, itu si Boby, prestasinya hampir tidak jelas gitu lho sebagai Wali Kota Medan, jadi sungkan orang karena anak Presiden, nggak ada yang negur, nggak ada yang menasihati. Ini Gibran juga nggak ada yang menegur, sudah kejadian, baru ditegur," sambungnya.

Panda mengatakan, Gibran sedang mengalami satu dari tiga bahaya kekuasaan, yakni terkejut badan.

Baca Juga: Kritik Langkah Gibran yang Temui Prabowo, Senior PDIP: Bikin Frustrasi, Mahal Permainan Itu

Dia menjelaskan, pada 2013, ia pernah berdiskusi panjang dengan Jokowi sebelum menjadi seorang presiden. Saat itu, ia mengatakan bahwa ada tiga bahaya kekuasaan, yakni terkejut badan, dendam kemiskinan, dan dendam kekuasaan.

"Nah, sekarang Gibran ini terkejut badannya, 'wah hebat aku rupanya, orang penting aku'," imbuhnya.

Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Gibran memenuhi panggilan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristyanto ke Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/5).

Pemanggilan itu menyusul pertemuan Gibran dengan Prabowo Subianto dan relawan Jokowi-Gibran di Solo pada Jumat (19/5/2023).

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU