Ketika Anies Sebut Ada Petinggi Negara Gaungkan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden: Jangan Dibiarkan
Rumah pemilu | 22 Mei 2023, 08:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal Calon Presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, mengingatkan masyarakat harus jeli melihat perubahan sekecil apapun.
Tak terkecuali mengenai isu adanya perpanjangan masa jabatan presiden yang digaungkan sejumlah petinggi negara beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Anies Ajak Relawannya Hormati Lawan: Katakan Kami Bawa Gagasan dan Rekam Jejak, Siap Ditandingkan
Demikian hal tersebut disampaikan Anies saat hadir dalam acara "Temu Kebangsaan Relawan Anies" di lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).
Anies awalnya berbicara mengenai mafia di negeri ini. Menurutnya, banyak mafia yang eksis hampir di semua lini, yang membuat proses penyimpangan terjadi pelan-pelan.
Anies menuturkan, bila pemimpin tidak sensitif pada persoalan tersebut, maka mafia akan secara bertahap merusak Indonesia.
Hal itulah yang kemudian membuat Anies berpesan mengingatkan masyarakat agar jeli dengan perubahan sekecil apapun.
"Ketika bicara tentang 25 tahun reformasi, amanat yang harus kita pegang adalah komitmen untuk melihat perubahan yang kecil-kecil ini, pelan-pelan, gradual," kata Anies dalam pidatonya.
Baca Juga: Akhir Pekan Para Bakal Capres: Ganjar Lari, Prabowo Nonton Konser Dewa 19, Anies Temu Relawan
"Jadi, kalau ada yang punya ide untuk mengubah, kita harus hadapi dan kita harus hentikan."
Setelah itu, Anies menyinggung soal banyaknya para petinggi negara yang mengajukan agar masa jabatan presiden diperpanjang.
Anies mengatakan bahwa saat ini presiden hanya bisa menjabat selama dua periode. Dalam setiap periodenya, memiliki masa jabatan lima tahun.
Anies mengisyaratkan bahwa perpanjangan masa jabatan presiden tersebut merupakan praktik perubahan kecil yang dia maksud.
Karena itu, ia meminta agar masyarakat jangan membiarkan hal itu terjadi. Ia menegaskan agar komitmen dengan aspirasi reformasi.
"Ketika ada gagasan untuk perpanjang, maka kita komit dengan aspirasi reformasi. Kalau ada petinggi negeri ini yang pelan-pelan mencoba menggeser, jangan pernah dibiarkan," ucapnya.
Baca Juga: [FULL] Pidato JK di Milad ke-21 PKS: Ingatkan Anies Soal Ini
"Jangan sampai kita tidak sadar atas penyimpangan yang dilakukan secara pelan-pelan."
Lebih lanjut, Anies pun mengibaratkan terjadinya perubahan secara perlahan itu dengan seekor katak yang dimasukkan ke dalam panci berisi air.
Anies menjelaskan seekor katak yang dimasukkan ke dalam sebuah panci berisi air dingin. Kemudian panci tersebut dipanaskan perlahan-lahan hingga airnya mendidih dan katak pun akan mati.
Hal ini, kata Anies, berbeda ketika katak dilemparkan ke panci yang airnya sudah mendidih. Tentu saja, katak tersebut akan langsung melompat ke luar.
"(Artinya) bila kita tidak menyadari pertumbuhan mafia terus-menerus, maka bangsa kita akan habis karena mafia," ujarnya.
Baca Juga: Saat Anies Cerita Temui Warga tanpa Media dan Kamera: Saya Bukan Lari-Lari untuk Posting Foto
"Saatnya kita sadari ini adalah problematika yang harus kita hadapi sama-sama."
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com