> >

Megawati: Kita Punya Alutsista Rusia Keren-Keren, Kenapa Di-downgrade Soeharto?

Politik | 20 Mei 2023, 20:07 WIB
Megawati Soekarnoputri memimpin Salam Pancasila ketika berpidato dalam hari jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta, Sabtu (20/5/2023). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri menyinggung sejarah pengadaan alat utama sistem senjata atau alutsista RI ketika menjadi pembicara dalam acara hari jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Megawati mempertanyakan rezim Soeharto yang tidak merawat alutsista kiriman Uni Soviet ketika berkuasa. Padahal, menurutnya, alutsista Uni Soviet di Indonesia waktu itu “keren-keren.”

Baca Juga: Supersemar Masih Gelap, Megawati Tantang Lemhanas: Berani Enggak Membuka Sejarah Ini?

Putri Soekarno itu mengaku mempertanyakan sejarah alutsista RI bukan karena sentimen terhadap Soeharto. Namun, ia menegaskan pembicaraan ini berdasarkan tinjauan akademis.

“Pada waktu itu Presiden Soeharto kenapa men-downgrade semua alutsista kita dari Rusia? Padahal itu keren-keren lho,” kata Megawati.

Dia lalu memampangkan alutsista Soviet yang pernah dimiliki Indonesia hasil kemesraan hubungan kedua negara pada 1950-an dan awal 1960-an.

Di antaranya adalah kapal selam kelas Whiskey, KRI Irian kelas Sverdlov, kapal tempur korvet, helikopter, pesawat pengebom seri Tupolev, hingga jet tempur seri MiG.

"Saya hanya mikir gini, kalau di-downgrade gitu, terus ada yang nyerang kita, alate endhi? Alatnya mana?” kata Megawati.

“Kamu telaah, bukan sebagai masalah politik, tetapi why? Untung tidak ada yang gempur kita waktu itu,” lanjutnya.

Megawati kemudian menyinggung sejarah pelengseran Soekarno usai Peristiwa 1965. Menurutnya, Soekarno lengser karena situasi geopolitik.

"Karena itu apa? Perang geopolitik. Setelah itu, saya mikir terus, jangan terjadi lagi Peristiwa 1965,” kata Megawati.

Baca Juga: Megawati Minta Jokowi Beli Alutsista Mumpuni, Seperti Pesawat Tempur Sukhoi

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU