AHY Soroti Penegakan Hukum di Indonesia: Seolah Tajam ke Lawan, Tumpul ke Kawan
Rumah pemilu | 20 Mei 2023, 16:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, menyorot tajam sistem penegakan hukum di Indonesia.
Menurutnya, saat ini banyak yang merasa praktik penegakan hukum lebih tajam terhadap lawan-lawan politik.
Hal ini disampaikan AHY saat berpidato di dalam acara puncak Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
"Banyak yang merasakan praktik penegakan hukum yang seolah tajam ke bawah tumpul ke atas, tajam ke lawan tumpul ke kawan," kata putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu.
Dia kemudian menegaskan, mengamankan kawan politik dari proses hukum adalah obstruction of justice atau penghalangan penegakan hukum.
Sedangkan menggunakan instrumen hukum untuk menghabisi lawan politik, kata AHY, adalah abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.
AHY menekankan, sudah seharusnya penyalahgunaan wewenang itu tidak terjadi di Indonesia.
"Kedua-duanya tidak sepatutnya terjadi di negeri tercinta ini," tegasnya.
Pernyataan AHY itu dikeluarkan usai Kejaksaan Agung menetapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang juga Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate sebagai tersangka kasus korupsi pada Rabu (17/5/2023).
Partai NasDem saat ini berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS di bawah payung Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pemilu 2024.
Baca Juga: AHY Nilai Kualitas Demokrasi Mundur: Seperti di Jurang, Sebentar Lagi Kita Jatuh
Dalam kesempatan yang sama, AHY juga menyinggung soal kualitas demokrasi di Indonesia yang dinilainya mengalami kemunduran.
Bahkan, demokrasi Indonesia diibaratkan sudah hampir jatuh ke jurang.
"Kualitas demokrasi mengalami kemunduran. We are on the verge of a serious democratic regretion (Kita berada di ambang kemunduran demokrasi yang serius, red). Seperti di jurang. Sebentar lagi kita jatuh kepada demokrasi yang makin mundur ke belakang," jelasnya.
Ketua Umum Demokrat ini mengatakan rakyat yang kritis justru dianggap melawan dan dibungkam.
"Kita yang kritis, PKS, NasDem, Demokrat, kalau kritis, dibilang musuh negara. Bukankah negeri ini milik kita semuanya?" katanya.
Baca Juga: Ketum Demokrat AHY Buka Suara soal Nasib Koalisi Pasca Penahanan Johnny G Plate
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV