Ketua Umum ISKA: Kebhinekaan adalah Kekuatan yang Membuka Pintu Toleransi Menuju Kemanusiaan
Humaniora | 19 Mei 2023, 15:11 WIBAgenda menghadirkan anggota ISKA di wilayah barat Indonesia, sejumlah ormas Katolik, perwakilan masyarakat umum, mahasiswa, aktivis, dan tokoh masyarakat.
Peserta FGD regio barat merupakan representasi gender yang seimbang dan inklusif.
Korwil ISKA Sumatera Delphius Ginting menjadi moderator dalam diskusi yang bertema Pancasila sebagai Pintu Masuk Ruang Kebhinekaan yang Inklusif itu.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-65 ISKA Ir. PL Hasudungan Siboro MM, menggarisbawahi pentingnya tema-tema FGD ketiga regio Indonesia, barat, timur, dan tengah itu.
Baca Juga: Pemikir Kebhinekaan: Penyebutan Lebaran sebagai Panggung Teater Politik adalah Pemaknaan Sekuler
“Pemikiran serta pertukaran ide para cendekiawan, akademisi, profesional, maupun perwakilan berbagai elemen publik dalam serial FDG ini, kiranya menjadi kontribusi nyata ISKA bagi Indonesia maju,” ujar Hasudungan, Presidium Maritim, Energi, dan Infrastuktur ISKA, yang banyak terlibat dalam gerakan pemanfaatan energi baru terbarukan.
ISKA sendiri dibentuk di Jakarta pada 22 Mei 1958 dengan nama Ikatan Katolik Sarjana dan Cendekiawan (IKS).
Nama Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) baru mulai digunakan setelah musyawarah nasional (Munas) di Bandung, pada 3-5 September 1964.
Kini dipimpin Luky A. Yusgiantoro B.SC., M.SC., PH.D., ISKA tersebar di 24 provinsi setingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 125 kota/kabupaten setingkat Dewan Pimpinan Cabang. Sejak 2022, posisi ISKA kian meluas di latar internasional.
Prasetyo Nurhardjanto, Presidium Teknologi Informasi, Inovasi, dan SDM ISKA terpilih sebagai Vice Presiden (VP) The International Catholic Movement for Intellectual and Cultural Affairs (ICMICA) Pax Romana periode 2022-2025.
Baca Juga: Pemuda Katolik Mengutuk Keras Aksi Penembakan di Kantor MUI Pusat, Minta Polisi Ungkap Motifnya
Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV