> >

Survei SMRC Sebut Program Kartu-Kartu Kesejahteraan Jokowi Dinilai Paling Berhasil

Humaniora | 19 Mei 2023, 15:30 WIB
Para siswa dan siswi menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). (Sumber: ANTARA FOTO / Yulius Satria Wijaya)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Program Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang berupa kartu-kartu kesejahteraan dianggap sebagai program pemerintah yang paling berhasil.

Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 30 April-7 Mei 2023.

Sebanyak 61 persen responden menilai program sosial berupa kartu-kartu kesejahteraan seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Pra-Kerja sebagai program paling berhasil pemerintahan Jokowi.

Program kedua yang paling banyak dinilai berhasil adalah pembangunan infrastruktur, 19 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan hal itu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.TV, Jumat (19/5/2023).

“Sementara hanya ada 5 persen yang menilai program sertifikasi tanah gratis paling berhasil, program Indonesia Maju 3 persen, perlindungan WNI di luar negeri 2 persen,” jelasnya.

Baca Juga: Hasil Survei SMRC: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi Berada di Titik Tertinggi 81,7 Persen

“Program percepatan penanganan stunting 1 persen, pendidikan vokasi 1 persen, perhutanan sosial 1 persen, dan program Poros Maritim di bawah 1 persen. Ada 6 persen yang tidak menjawab,” paparnya.

Deni menambahkan, di mata publik, Pemerintahan Presiden Jokowi identik dengan program kesejahteraan rakyat dan pembangunan infrastruktur.

Sebanyak 57 persen responden pada survei yang sama juga menilai kinerja pemerintah dalam menjamin kesetaraan hak-hak warga semakin baik.

Menurut Deni, secara umum, publik menilai positif tentang kinerja pemerintah menangani berbagai masalah sosial-ekonomi.

Penilaian paling positif adalah pada kerja pemerintah dalam menjamin kesetaraan hak-hak warga negara, apa pun latar belakang suku, agama, ras, maupun daerahnya.

“Sebanyak 57 persen publik menyatakan kerja pemerintah di bidang ini semakin baik dibanding tahun lalu, yang menyatakan semakin buruk hanya 9 persen, tidak ada perubahan 28 persen, dan tidak menjawab 7 persen.”

Sementara, dalam hal meningkatkan pemerataan kesejahteraan bagi warga, 54 persen mengatakan semakin baik, 11 persen menyebut semakin buruk, tidak ada perubahan 31 persen, dan tidak menjawab 3 persen.

Dalam hal mengurangi kemiskinan, ada 46 persen yang menilai kerja pemerintah lebih baik dari tahun lalu, lebih buruk 17 persen, tidak ada perubahan 33 persen, dan tidak tahu 3 persen.

Terhadap kinerja pemerintah menyediakan lapangan kerja, ada 43 persen yang menilai lebih baik dari tahun lalu, lebih buruk 17 persen, tidak ada perubahan 35 persen, dan tidak tahu 4 persen.

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.020 atau 84 persen.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Baca Juga: Jokowi Janji Berikan Bonus kepada Atlet Peraih Medali di SEA Games 2023

Wawancara dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih, dan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Waktu wawancara lapangan 30 April - 7 Mei 2023.

 

 

 

 

 

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU