Tanggapi Kabar Kebocoran Data, BSI Pastikan Dana Nasabah Aman
Humaniora | 16 Mei 2023, 20:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menanggapi kabar kebocoran data oleh kelompok peretas, PT Bank Syariah Indonesia, Tbk atau BSI memastikan bahwa dana dan data nasabah aman.
“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi," kata Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo melalui keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.TV, Selasa (16/5/2023).
BSI, lanjut dia, berharap nasabah tetap tenang karena pihaknya telah memastikan keamanan data dan dana nasabah, serta keamanan dalam bertransaksi.
"Kami juga akan bekerja sama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data," ungkapnya.
Ia menerangkan, BSI melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI).
Usai mendapatkan informasi tentang serangan siber, kata Gunawan, BSI terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.
“Mengenai isu serangan, BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar," ujarnya.
Baca Juga: Layanan BSI dengan Kemenkeu Kembali Normal, Nasabah Bisa Transaksi Pembayaran Gaji hingga Pajak
Ia mengeklaim, gangguan sistem BSI yang terjadi sejak Senin (8/5/2023) kini telah diatasi secara bertahap.
"Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan," jelasnya.
Sejumlah langkah keamanan juga dilakukan BSI untuk mengatasi gangguan yang muncul serta mencegah kejadian serupa terulang.
"Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” kata Gunawan.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh nasabah untuk tidak memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapa pun termasuk pegawai BSI.
Adapun bagi nasabah yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dapat menghubungi Bank Syariah Indonesia Call 14040.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses normalisasi layanan BSI yang terjadi pekan lalu,” pungkasnya.
Baca Juga: Tenggat 72 Jam Berakhir, LockBit Klaim Publikasikan Data Pegawai hingga Data Operasional BSI
Sebelumnya, Sabtu (13/5), kelompok peretas ransomware “LockBit” mengeklaim bertanggung jawab atas gangguan layanan sistem BSI.
Mereka mengaku telah mencuri 1,5 terabita data BSI yang berisi 15 juta data pengguna layanan, termasuk di antaranya nama, alamat, informasi dokumen, nomor kartu, nomor telepon, dan transaksi nasabah.
Data lain yang juga diklaim dicuri ialah dokumen keuangan, dokumen hukum, hingga kata sandi (password) untuk semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di bank.
Pagi ini, Selasa (16/5) platform intelijen dan investigasi dark web Fusion Intelligence Center melalui Twitter @darktracer_int, mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan sejumlah basis data yang diduga milik BSI, di antaranya data operasional bank, data bisnis, data beberapa pejabat, data karyawan, dan berbagai dokumen internal.
"Periode negosiasi telah berakhir, dan kelompok ransomware LockBit akhirnya telah membuat semua data BSI yang telah mereka 'sandera' bocor ke publik di dark web," tulis akun @darktracer_int, Selasa (16/5).
Baca Juga: Data Bank Syariah Indonesia Diduga Bocor, Pakar Imbau Nasabah Ganti Password dan Pin ATM
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV