Wapres Maruf Amin Minta BSI dan Bank Lain Benahi Sistem Teknologi: supaya Siap Hadapi Pembajakan
Humaniora | 16 Mei 2023, 04:05 WIBKemarin, Sabtu (13/5) akun pelacak peretasan di Twitter, @darktracer_int atau Fusion Intelligence Center membagikan pengumuman dari Lockbit 3.0 yang disebut sebagai geng ransomware.
Lockbit 3.0 mengaku telah mencuri 1,5 terabita data BSI yang terdiri dari nama, alamat, informasi dokumen, nomor kartu, nomor telepon, dan transaksi nasabah.
Data lain yang juga diklaim dicuri ialah dokumen keuangan, dokumen hukum, hingga kata sandi (password) untuk semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di bank.
Baca Juga: 15 Juta Data Bank Syariah Indonesia Diduga Diretas, Direktur Utama: Perlu Pembuktian
Dalam pengumuman itu, peretas mengancam akan menjual data yang telah dicuri ke situs gelap (dark web) jika manajemen tidak menghubungi dalam waktu 72 jam atau tiga hari.
Peretas juga mengancam bahwa data perusahaan akan dipublikasikan pada Senin, 15 Mei 2023, pukul 21.09 UTC atau Selasa, 16 Mei, pukul 04.09 WIB.
Menanggapi dugaan kebocoran data ini, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan, pihaknya telah meningkatkan dan melakukan perbaikan pengamanan sistem teknologi informasi perseroan.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan pedoman dan standar yang ditetapkan.
”Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah,” ujarnya dilansir dari Kompas.id, Minggu (14/5).
BSI juga telah memperkuat keamanan teknologi perseroan di divisi khusus yang berada di bawah CISO (Chief Information and Security Officer).
”CISO ini kerjanya sama seperti satpam fisik, melakukan ronda. Tapi, ronda dari sisi teknologi. CISO akan melihat titik-titik weak point yang harus ditutup. Itu adalah satu upaya untuk melindungi data nasabah,” ujarnya.
Baca Juga: Data Bank Syariah Indonesia Diduga Bocor, Pakar Imbau Nasabah Ganti Password dan Pin ATM
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara