> >

Di Balik Perjalanan 32 Biksu dari Thailand ke Candi Borobudur: Tak Bawa Uang, Lewati Cuaca Ekstrem

Humaniora | 15 Mei 2023, 13:50 WIB
Sebanyak 32 biksu berjalan kaki di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023), dalam perjalanan ritual keagamaan (thudong). Mereka berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023. (Sumber: Antara/Fakhri Hermansyah)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjelang Hari Raya Waisak 2023, sebanyak 32 biksu dari berbagai negara melakukan ritual keagamaan thudong dengan berjalan kaki ribuan kilometer dari Thailand ke Candi Borobudur, Indonesia.

Ketua Thudong Internasional Welly Widadi mengatakan ritual berjalan kaki ribuan kilometer ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Tak heran, ritual keagamaan itu tercatat dalam Museum Rekor Indonesia atau Muri.

Welly menjelaskan para biksu tersebut memulai perjalanan dari Thailand, kemudian singgah di Malaysia, dan berjalan menuju Singapura.

Baca Juga: Perayaan Hari Raya Waisak: 32 Biksu dari Thailand dan Negara Asia Jalan Kaki ke Candi Borobudur

“Dari Singapura, naik kapal feri menuju Batam, dari Batam naik pesawat ke Jakarta, dari Jakarta langsung jalan kaki ke Candi Borobudur,” jelas Welly, Minggu (14/5/2023), sebagaimana diberitakan Kompas.com.

32 biksu tersebut tak hanya berasal dari Thailand, melainkan juga dari Indonesia dan Malaysia. Perjalanan dimulai sejak dua bulan yang lalu.

Mereka juga tak membawa uang sepeser pun dan hanya makan sehari dua kali sebelum jam 12 siang.

“Setelah jam 12 siang, tidak makan sama sekali, tapi minum tetap diperbolehkan asal tidak mengandung susu,” ungkap dia.

Baca Juga: Puluhan Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Magelang, Jateng

Lantas, bagaimana para biksu tersebut mendapat makanan tanpa uang?

Welly menjelaskan, para umat Buddha di berbagai daerah yang dilewati biksu tersebut biasanya secara sukarela menyediakan makanan, bahkan tempat tinggal.

Tak hanya kalangan umat Buddha saja, umat beragama lain pun menyambut hangat 32 biksu tersebut.

Misalnya, saat tiba di Karawang, Jawa Barat, 32 biksu dijamu di salah satu pondok pesantren.

Perjalanan biksu dari Jakarta ke Magelang juga dikawal oleh Laskar Macan Ali Cirebon.

Baca Juga: 4 Orang Wargabinaan Kemenkumham Sulsel Terima Remisi Hari Raya Waisak

Lewati Cuaca Ekstrem

Sebelum memasuki wilayah Indonesia, para biksu telah melewati berbagai wilayah dengan kondisi cuaca yang berbeda-beda.

Welly bercerita, para biksu tersebut bahkan berhasil melewati tantangan terberat, yakni cuaca ekstrem dengan suhu mencapai 41 derajat Celcius.

“Para biksu ini memiliki tekad bahwa mereka tidak akan merasakan panas, hujan, atau angin. Itu sudah tekad mereka,” jelas Welly.

Dia menambahkan, 32 biksu yang menjalani ritual thudong itu bergabung secara sukarela dan tidak ada seleksi khusus untuk melakukan perjalanan ribuan kilometer.

Namun, pihaknya menyediakan mobil ambulans atau mobil panitia yang mengikuti perjalanan para biksu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU