> >

Surya Paloh Temui Luhut, Pakar Komunikasi Politik: Kerenggangan Hubungan dengan Jokowi Kian Nyata

Politik | 9 Mei 2023, 06:05 WIB
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh saat bertemu dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di London, Inggris, pada Desember 2022. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar komunikasi politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menyebut pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan kerenggangan antara Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nyarwi menilai peristiwa tersebut sebagai tanda kerenggangan hubungan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh, dan kian nyata menjelang Pilpres 2024 mendatang. 

"Pintu komunikasi politik Surya Paloh secara langsung kepada Presiden Jokowi tampaknya kian sempit," kata Nyarwi melalui keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.TV, Minggu (7/5/2023).

Keberadaan Luhut dalam pertemuan tersebut, kata dia, juga bisa dibaca sebagai representasi orang dekat Presiden Jokowi. 

"Kita tahu Luhut sudah lama menjadi orang dekat kepercayaan Presiden Jokowi. Agenda yang dibawa Luhut ketika bertemu Surya Paloh, saya kira tidak lepas dari agenda besar Presiden Jokowi," terang Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) ini.

Baca Juga: Tak Diundang Jokowi ke Istana, Surya Paloh Bertemu Luhut di Jakarta Siang Ini

Bahkan menurutnya, bukan tidak mungkin, Luhut mengemban misi atau mendapatkan penugasan dari Presiden Jokowi ketika menemui Surya Paloh. 

"Paling tidak menyampaikan pesan-pesan dari Presiden Jokowi kepada Surya Paloh," imbuhnya. 

"Sebagaimana kita tahu, sejak Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai (bakal) capres awal Oktober 2023 lalu, kehangatan dan keakraban relasi Surya Paloh dengan Presiden Jokowi tampak makin memudar, dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pertemuan Paloh dan Luhut dapat dibaca sebagai pertemuan sahabat lama.

"Pertemuan tersebut bisa saja dibaca sebagai pertemuan dua sahabat lama, yang sama-sama sudah lama berkiprah dalam panggung politik dan kepartaian di Indonesia," ungkapnya.

Luhut, kata dia, merupakan salah satu elite Golkar, sedangkan Surya Paloh dulu juga pernah berkiprah di Golkar.

Baca Juga: PDIP: Presiden Jokowi Hargai Keputusan Surya Paloh Usung Anies di Pilpres 2024

Tak hanya itu, menurut Nyarwi, pertemuan Surya Paloh dengan Luhut juga menunjukkan bahwa keduanya memiliki agenda politik dan kebangsaan menjelang Pilpres 2024.

"Saya kira keduanya memiliki tawaran-tawaran agenda yang hendak dibicarakan dan negosiasikan, baik menyangkut politik kebangsaan maupun politik elektoral," kata Nyarwi.

Terkait dengan pembahasan politik elektoral, sambung dia, misalnya soal siapa saja yang potensial menjadi sosok bakal capres dan cawapres dan siapa saja yang layak didukung dalam perspektif masing-masing. 

"Tentu secara detail yang lebih tahu apa seperti apa agenda mereka, ya mereka berdua masing-masing atau orang-orang yang ada di lingkaran dekatnya," tegasnya.

Surya Paloh bertemu dengan Luhut untuk makan siang di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Sebelumnya, Surya Paloh tak diundang Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan ketua umum parpol koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Jokowi mengungkapkan, dirinya memang sengaja tak mengundang Partai Nasdem yang sudah membentuk koalisi sendiri.

"Nasdem itu, ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri. Dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain," sebut Jokowi saat meninjau kegiatan perdagangan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023) dilansir dari Kompas.com.

 

 

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU