> >

Anies: Pemilu 2024 Bukan soal Meneruskan Program Pemerintahan Sebelumnya atau Tidak

Rumah pemilu | 7 Mei 2023, 17:59 WIB
Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, berpidato dalam acara deklarasi dan pengukuhan relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menegaskan Pemilu 2024 bukan perkara meneruskan program pemerintahan sebelumnya atau tidak.

Namun, menurutnya, Pemilu 2024 harus dijadikan kesempatan untuk menentukan kembali arah perjalanan bangsa.

Hal ini disampaikan Anies dalam pidato politiknya di acara deklarasi dan pengukuhan relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023).

"Pemilu 2024 bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan sebuah program, bukan," kata Anies.

"Pemilu 2024, Pemilu 2019, Pemilu 2014, dan pemilu-pemilu lainnya adalah sebuah kesempatan untuk menengok kembali arah perjalanan bangsa."

Dia mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI didirikan dengan cita-cita dan janji untuk menghadirkan keadilan bagi semua rakyat.

Baca Juga: Tiba di Acara Relawan ANIES, Anies: Semua Pimpinan Koalisi Perubahan Hadir

Sehingga, kata dia, perlu diingat bahwa pemilu yang digelar sejatinya menjadi proses penentuan kembali arah perjalanan bangsa, apakah masih berada di rute yang tepat untuk meraih cita-cita tersebut atau tidak. 

"Kita harus ingat merdeka bukan hanya untuk menggulung kolonialisme, merdeka adalah untuk menggelar keadilan, kesejahteraan bagi semuanya," ujarnya. 

"Dalam perjalanan ini setiap lima tahun kita berhenti menengok ke titik asal, apakah kita masih berada di rute yang benar untuk meraih cita-cita itu."

Dia pun kemudian mengibaratkan dengan pengembaraan pecinta alam di alam terbuka. 

"Seperti saat kita melakukan pengembaraan pecinta alam memasuki medan alam terbuka, mereka membawa kompas, tentukan tujuannya, titik awalnya di sini. Setiap satu jam sekali, setiap lima kilometer sekali mereka berhenti untuk mengecek apakah masih berada di dalam rute yang tepat," jelasnya.

"Indonesia, setiap lima tahun sekali mengecek apakah kita masih di dalam arah yang benar. Itulah sebabnya yang kita hendak lakukan adalah luruskan jalan, hadirkan keadilan."

Baca Juga: Doa Ketum Demokrat AHY di Hari Ulang Tahun Anies Baswedan ke 54

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU