Pertanyakan Maksud Presiden Jokowi soal Berbeda Koalisi, Nasdem: Kami Masih dalam Pemerintahan
Politik | 6 Mei 2023, 05:35 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP Partai Nesdem mempertanyakan pernyataan Presiden Joko Widodo soal Nasdem tidak diundang karena sudah memiliki koalisi sendiri.
Wasekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim menilai langkah Presiden Jokowi untuk membangun koalisi bukan dari tugas kepala negara.
Di sisi lain jika Presiden Jokowi memanggil partai koalisi pendukung pemerintah maka Nasdem sejatinya juga ikut diundang ke Istana Merdeka pada pertemuan Selasa (2/5/2023).
"Posisi Nasdem sampai saat ini pendukung pemerintah sejak tahun 2014. Kami tidak bergeser kami sudah berkomitmen mendukung pemerintah," ujar Hermawi di program Sapa Indonesia Malam, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Presiden Jokowi Tak Undang Nasdem ke Istana Merdeka...
Hermawi menilai berbeda cerita jika Nasdem sudah keluar dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, maka presiden layak membuka pertemuan dengan pimpinan partai koalisi pemerintah tanpa mengundang Nasdem.
Meski Nasdem sudah memilih jalan tersendiri untuk Pilpres 2024, hingga saat ini Nasdem masih di dalam pemerintahan dan tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga selesai pada Oktober 2024 mendatang.
Hermawi juga merasa heran lantaran Presiden Jokowi ikut campur dalam pembentukan koalisi dan strategi yang akan diambil. Sebab hal tersebut bukan dari tugas kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Kami mendapat kesan beliau (Presiden Jokowi) seperti sedang mendegradasi eksistensinya mengumpulkan partai-partai untuk kepentingan politik praktis 2024, beliau ini bukan ketua umum partai," ujar Hermawi.
Baca Juga: Kecuali Surya Paloh 6 Pimpinan Partai Koalisi Pemerintah Hadir di Istana, Ini yang Dibahas
Sebelumnya Presiden Jokowi menjelaskan alasan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak diundang dalam pertemuan pimpinan partai politik di Istana Merdeka, Selasa malam (2/5/2023).
Jokowi mengatakan Nasdem berbeda koalisi dengan partai-partai yang diundang. Dia menyebut enam partai yang hadir ingin membentuk koalisi sendiri di Pilpres 2024.
"NasDem itu, kita bicara apa adanya ya, kan sudah memiliki koalisi sendiri. Ini gabungan partai yang kemarin berkumpul kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain," kata Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Jokowi menyebut enam partai politik yang datang ingin membicarakan strategi besar. Menurutnya, hal itu tidak bisa dibicarakan bila ada perwakilan koalisi lain.
Baca Juga: Membaca Kode Presiden Joko Widodo Tinggalkan Partai NasDem
"Masak yang ini tahu strateginya? Dalam politik itu wajar-wajar saja, biasa," ujarnya.
Adapun enam pimpinan partai politik yang diundang yakni Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP M Mardiono.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV