Cerita Sekuriti yang Halangi Mustopa Masuk untuk Temui Ketua MUI, Sempat Diancam Bakal Dihabisi
Peristiwa | 4 Mei 2023, 11:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Chaerudin, petugas keamanan atau sekuriti yang menjadi saksi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada Selasa (2/5/2023) kemarin, mengaku sempat diancam oleh pelaku penembakan yaitu Mustopa.
Pria berusia 26 tahun itu mengungkapkan bahwa Mustopa (60) telah dua kali menyambangi Kantor MUI Pusat untuk menemui K.H Miftahul Akhyar.
Baca Juga: Penembakan Kantor MUI Pusat, Menag: Pelaku Orang yang Salah Belajar Agama!
Pada saat kedatangannya yang terakhir atau sebelum tewas, Chaerudin mengatakan, Mustopa sempat memaksa masuk untuk bertemu K.H Miftahul Akhyar. Namun, upaya itu gagal karena dicegah oleh Chaerudin.
Karena merasa dihalangi, kata Chaerudin, Mustopa yang terus memaksan masuk kemudian mengancam akan menghabisi dirinya
“Beliau memaksa. Beliau bilang begini ‘Kalau kamu tidak bisa menerima saya ketemu Ketua MUI, saya habisi kamu’. Dia bilang gitu,” kata Chaerudin dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/5/2023).
Saat mencegah Mustopa, Chaerudin mengaku tidak tahu kalau ternyata pelaku membawa senjata disimpan di dalam tasnya. Beruntung, Chaerudin tidak tertembak pada saat itu.
“Saya enggak tahu dia mengangkat tas ternyata isinya pistol. Tapi, saya enggak ketembak alhamdulillah. Pelurunya meleset,” ujar Chaerudin.
Baca Juga: Geledah Rumah Pelaku Penembakan Kantor MUI Jakarta, Polisi Sita Dokumen dan Telepon Genggam
Lebih lanjut, Chaerudin sebelum terjadi penembakan telah menyampaikan permintaan Mustopa ke bagian sekretariat.
Namun, hal tersebut tidak diizinkan karena Mustopa telah dua kali mengirim surat ke MUI Pusat dengan nada mengancam. Dari situlah, kemudian Mustopa mengeluarkan senjatanya dan menembak ke arah pintu kaca.
Akibat penembakan itu, satu orang mengalami luka tembak di punggung. Sementara satu orang lainnya terkena serpihan kaca hingga luka-luka.
Chaerudin menambahkan awalnya ia tak curiga dengan Mustopa karena telah bertemu dua kali dengan pelaku. Perawakan Mustopa pun, kata dia, biasa saja, tidak ada yang mencurigakan.
Namun, Chaerudin merasa ada yang aneh dengan tutur kata dan intonasi bicaranya yang mengundang tanda tanya.
Baca Juga: Rumah Mustopa Tersangka Penembakan di Kantor MUI Digeledah, Ditemukan Dokumen dan Obat-obatan!
“Beliau itu berbicara dengan nada-nada mencurigakan, bawa surat yang berkata-kata pengancaman,” kata Chaerudin.
Sementara itu, Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah, mengatakan MUI tidak pernah mencurigai orang yang datang ke kantor.
“Karena kantor ini melayani kepentingan umat masyarakat yang mengadu, yang melakukan dakwah, dan lain-lain. Jadi, semua seperti kalian, tidak ada yang dicurigai. Insya Allah tidak ada apa-apa selama ini,” ujar Ikhsan.
Perihal surat-surat ancaman itu sendiri, Ikhsan mengatakan bahwa Kantor MUI Pusat sering mendapatkan kiriman seperti itu.
“Itu sudah sering (kami dapat). Sudah kebal, kami sudah putus urat takutnya. Insya Allah karena kami semua ulama di sini berjuang untuk kepentingan umat. Jadi, tidak ada lagi rasa takut atau was-was,” tutur Ikhsan.
Baca Juga: Jenazah Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Selesai Diautopsi, Apa Hasilnya?
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com