> >

Sarniah Akhirnya Bisa Pulang ke Tanah Air, 8 Tahun Tinggal di Sudan yang Dilanda Perang

Peristiwa | 29 April 2023, 11:34 WIB
Sejumlah WNI yang dievakuasi dari Sudan, berjalan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 28 April 2023. (Sumber: AP Photo/Achmad Ibrahim)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sarniah (31), salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang baru tiba di Tanah Air usai dievakuasi dari Sudan, menceritakan kisahnya tinggal bertahun-tahun di negara Afrika itu.

Sarniah mengaku sudah delapan tahun tinggal di Sudan. Dia sudah lama ingin pulang, tetapi tak ada uang.

Setelah pecahnya pertempuran antara militer pemerintah Sudan dan milisi Rapid Support Force (RSF) di ibu kota Khartoum pada 15 April 2023, dia pun mendapatkan kesempatan untuk pulang ke Indonesia.

Baca Juga: Panglima TNI Ungkap Ada Ancaman saat Evakuasi WNI di Sudan, Pasukan Elite Satbravo 90 Dikerahkan

“Saya sudah berada di sana selama 8 tahun, di sana ada bom ada perang gitu. Namanya saya kurang mampu. Mau pulang nggak ada duit dari dulu, mau pulang tapi nggak ada uang,” ungkap Sarniah, Jumat (28/4/2023), sebagaimana dikutip dari siaran pers Kementerian Sosial (Kemensos).

Beruntung, dia mengetahui ada tiket pemulangan dari Kemensos. Dia pun berterima kasih mendapatkan bantuan tersebut sehingga dapat keluar dari Sudan.

Sarniah menjadi salah satu dari 385 WNI yang dievakuasi dari Sudan. Ratusan WNI tiba di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, menggunakan pesawat Garuda GA991 pada Jumat.

Dari 385 WNI tersebut, 248 perempuan dan 137 laki-laki. Mereka akan menerima layanan pengungsian dan perlindungan sosial dari Kemensos.

Baca Juga: Rusia: Sudan Harus Selesaikan Masalah Secara Internal, Peringatkan Eksternal Jangan Ikut Campur

Pengungsian dilakukan di Asrama Haji Pondok Gede. Pihak Kemensos telah menyiapkan tiga tower yang dapat digunakan untuk kelompok keluarga, pria lajang, perempuan lajang, dan gedung tambahan untuk WNI yang sakit.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Non Alam Kementerian Sosial (PSKBNA) Mira Riyati mengatakan pihaknya juga mulai menyiapkan kebutuhan logistik yang dibutuhkan.

“Kementerian Sosial di kluster pengungsian dan perlindungan telah melakukan pelayanan optimal dalam proses evakuasi WNI dari Sudan. Kami sudah siapkan mulai dari pemenuhan kebutuhan logistik hingga permakanan,” jelas Mira.

Baca Juga: Pangkalan Udara Jadi Obyek yang Diperebutkan, Evakuasi WNI dari Sudan Harus Tunggu Jadwal

Kebutuhan logistik yang akan diberikan selama pengungsian adalah pakaian, mainan edukasi anak, perlengkapan mandi, permakanan nasi boks, serta dukungan psikososial selama lima hari sejak 28 April - 2 Mei 2023.

“Kementerian Sosial menyiapkan tujuh psikolog untuk memberikan Layanan Dukungan Psikososial, satu tenda untuk tempat bermain anak-anak, satu tenda lainnya untuk Posko Kesehatan dari Kementerian Kesehatan," lanjut Mira.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU