> >

Lebaran di Kalimanggis: Toleransi dan Kesederhanaan antara Umat Beragama

Humaniora | 24 April 2023, 15:33 WIB
Bhante Thitasaddho bersama umat Buddha lainnya, mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri kepada jemaah. (Sumber: Kementerian Agama)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sabtu pagi (22/3/2023), gema takbir masih terdengar di Dusun Krajan, Desa Kalimanggis, Kabupaten Temanggung, ketika warga memadati Masjid Almuhajirin. Saat itu mereka berbondong-bondong hendak menunaikan salat Idulfitri.

Setelah salat Id dan diakhiri dengan khutbah selama kurang lebih 40 menit, warga pun bergegas meninggalkan masjid. Namun, di luar masjid, sudah menunggu Bhante Thitasaddho bersama umat Buddha lainnya, bersiap mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri kepada jemaah.

Tanpa menunggu komando, mereka pun saling salaman, berpelukan dan meminta maaf.

“Selamat merayakan Idulfitri, Bapak dan Ibu, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua senantiasa bahagia bersama keluarga,” ucap Bhante, sang rohaniwan Buddha. Senyum ceria terlihat dari warga di pagi itu.

Baca Juga: Potret Toleransi Beragama, Pecalang Hingga Organisasi Kristen Amankan Salat Id

Mayoritas penduduk Dusun Krajan, Desa Kalimanggis Luwih, Temanggung memang beragama Buddha. Prosentasenya mencapai 97 persen. Sementara umat Islam di dusun ini hanya sekitar 2,5 persen. Sisanya beragama Kristen dan Katolik.

“Pelaksanaan salat Idulfitri tahun ini kita tetap sesuai anjuran dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama,” sebut Ariyanto, salah satu jemaah Masjid Almuhajirin dikutip dari situs Kementerian Agama, Senin (24/4/2023).

 

 

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU