Kapuspen TNI: Satu Prajurit TNI Gugur dalam Kontak Tembak dengan KST di Nduga Papua
Peristiwa | 16 April 2023, 14:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyebut hingga kini hanya satu prajurit TNI yang gugur akibat kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Kontak tembak tersebut terjadi di Distrik Mugi, Sabtu (15/4/2023) sore, dan mengakibatkan satu prajurit gugur, yakni Pratu Miftahul Arifin, anggota Satgas Yonif R321/GT.
“Panglima TNI turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin, yang gugur pada 15 April 2023 pukul 16.30 WIT,” jelas Julius dalam konferensi pers di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (16/4/2023).
Ia juga meminta agar informasi media merujuk pada keterangan yang disampaikan oleh Mabes TNI.
“Menindaklanjuti kesimpangsiuran informasi yang beredar di media sosial sejak kemarin, saya menyarankan kepada segenap awak media untuk berkenan merujuk pada informasi yang disampaikan melalui jalur Mabes TNI.”
Baca Juga: Korban Penyerangan KST di Nduga Belum Jelas, Kodam Cenderawasih Minta Masyarakat Doakan Prajurit TNI
“Penyebaran informasi yang keliru akan berdampak pada tingkat keberhasilan operasi di lapangan,” tuturnya.
Ia juga menuturkan, TNI sebagai patok NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan wilayah RI. Hal itu, tambah Julius, masih konsisten dilaksanakan di Papua.
“Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan, jangan ragu-ragu.”
“Ada pun kondisi prajurit yang lainnya, saat ini masih ada di beberapa lokasi, kami kesulitan untuk menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu,” imbuhnya.
Panglima TNI, lanjut dia, memerintahkan untuk melakukan pencarian dan akan memberikan bantuan tempur maksimal.
“Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal,” ucapnya.
Menjawab pertanyaan mengenai kabar ada enam anggota TNI yang gugur dalam kontak tembak tersebut, Julius menegaskan bahwa sampai saat ini hanya ada satu personel yang gugur.
“Sampai pukul 14.03, informasi yang saya terima, secara fisik hanya satu orang, atas nama Pratu Miftahul Arifin, dari Satgas Yonif R321/GT.”
“Jadi, informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi, karena cuaca yang tidak menentu,” tegasnya.
Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, mendapat serangan dari Kelompok Sparatis Teroris (KST), Sabtu (15/4/2023) kemarin.
Sebelumnya, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel (Kav) Herman Taryaman menjelaskan insiden penyerangan tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIT.
Baca Juga: Komunikasi Terhalang Cuaca, Prajurit TNI Korban Penyerangan KST di Distrik Mugi Masih Belum Pasti
Saat itu, Satgas dari Yonif R 321/GT yang sedang menjalankan tugas di Distrik Mugi, diserang dan ditembak gerombolan KST.
Kolonel Herman menyatakan komunikasi yang terhalang faktor cuaca membuat pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa korban prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka akibat serangan gerombolan KST.
Namun upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan.
Mengenai informasi soal jumlah pasti korban tewas atau terluka, Kolonel Herman belum bisa berkomentar lebih jauh karena saat ini pihaknya masih melaksanakan pemantauan.
"Karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut," ujar Herman saat dikonfirmasi, Minggu (16/4) pagi.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV