Bicara soal Koalisi Besar, Eros Djarot Sebut Hal yang Sering Dilupakan Petinggi Parpol
Rumah pemilu | 13 April 2023, 06:40 WIB“Begini, bahwasanya kepentingan bangsa ini harusnya diutamakan, tapi kesan rakyat itu kepentingan partai itu di atas semuanya.”
“Ini yang sebetulnya, mungkin teman-teman partai harus mulai lagi mengoreksi diri,” lanjutnya.
Mengenai lima parpol pendukung pemerintah yang disebut-sebut akan membentuk Koalisi Besar, Eros mempertanyakan kesamaan tingkat kedewasaan berpolitik mereka.
“Pertanyaan saya sederhana, yang lima ini tingkat kedewasaan berpolitiknya sama enggak? Kader kenegarawanannya sama enggak?”
Hal itu, kata dia, juga merupakan satu masalah. Sehingga, jika ditanya apakah PDIP sebaiknya bergabung atau mengusung capres sendiri? Menurut dia dampaknya tidak akan terlalu signifikan.
“Mesin partai itu mungkin pada saat penentuan legislatif mungkin berguna, tapi kalau untuk penentuan presiden, menurut saya, ini kuncinya, siapa pun presidennya, cawapres itu sangat menentukan.”
“Saya tidak percaya misalnya Ganjar atau Prabowo, dengan angka 30 (persen) dan satunya 26 (persen), tapi disandingkan dengan yang enggak punya elektabilitas tinggi, saya enggak yakin dia jadi,” jelasnya.
Pendapat Eros didukung oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan, yang juga menjadi narasumber dalam dialog tersebut.
Baca Juga: Jokowi Mesra dengan Ganjar dan Prabowo, Pengamat: Potensi 'All Jokowi's Men' di Pilpres 2024
Menurut Djayadi, elektabilitas bakal capres maupun cawapres pasti akan menjadi pertimbangan parpol dalam mengusung mereka.
“Maka dari itu, elektabilitas capres dan cawapres pasti akan menjadi pertimbangan, bukan hanya soal mesin partai. Jadi, tidak koalisi atau sendiri apa enggak, akan melihat perkembangan juga.”
“Salah satu yang dilihat perkembangannya adalah elektabilitas capresnya dan nanti sejauh mana jika disimulasikan dengan pasangan cawapres, seorang capres bisa unggul atau tidak,” tegasnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV