> >

Disebut Ambisius dengan Jabatan, Bupati Meranti Ingin Maju Sebagai Calon Gubernur Riau dari PDI-P

Hukum | 9 April 2023, 06:30 WIB
Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil (tengah) menggunakan rompi tahanan usai terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (7/4/2023). (Sumber: Kompas.com)

"Saya sarankan, saya bilang tolong perhatikan masyarakat meranti dulu. Saya juga minta tolong diperhatikan juga kader-kader PDI di Meranti untuk bisa menolong masyarakat," ujarnya.

Meski menyadari hak politik setiap orang, Zukri menilai Adil terlalu ambisius, karena mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur Riau tak lama usai dilantik.

Belum genap setahun menjabat sebagai Bupati Meranti yang dilantik pada 26 Februari 2021, Adil mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur Riau pada Januari 2022. 

"Bagi saya, belum setahun jadi bupati udah mau jadi calon gubernur, itu terlalu ambisius," jelasnya.

"Menurut saya terlalu ambisius dengan jabatan. Kalau saya mendingan bekerja dulu untuk rakyat," imbuhnya.

Baca Juga: Kena OTT KPK dan jadi Tersangka, Bupati Meranti: Mohon Maaf kepada Warga atas Kekhilafan Saya

Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Muhammad Adil terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (6/4) lalu. 

Ia pun ditetapkan sebagai tersangka atas setidaknya tiga tindak pidana korupsi, yakni menyuap, menerima suap, hingga memotong anggaran.

Pertama, Adil diduga meminta sumbangan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan besaran 5 hingga 10 persen yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Di antaranya sebagai dana operasional kegiatan safari politik rencana pencalonannya untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Riau tahun 2024.

Kedua, Adil diduga menerima uang dari agen umrah PT Tanur Muthmainnah melalui Fitria Nengsih sebesar Rp1,4 Miliar. PT Tanur Muthmainnah merupakan pemenang tender proyek pemberangkatan umrah bagi para takmir masjid di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ketiga, Adil diduga memberikan suap sebesar Rp1,1 miliar kepada Ketua Tim Pemeriksa BPK Riau, M Fahmi Aressa. Uang tersebut diberikan dengan tujuan agar pemeriksaan keuangan Pemkad Kepulauan Meranti tahun 2022 mendapatkan predikat baik, sehingga nantinya memperoleh Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU