> >

Ketum PAN: Pembentukan Koalisi Besar di Bawah Orkestrasi Komando Pak Jokowi

Politik | 9 April 2023, 05:25 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wacana pembentukan koalisi besar tidak terlepas dari campur tangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan menyebut Jokowi adalah komando dalam membentuk koalisi besar yang dinilainya sebagai jalan tengah untuk memajukan Indonesia. 

Hal itu dijelaskan Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan, usai menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2023) petang.

Zulhas juga menjelaskan pertemuannya dengan Prabowo tidak lain dari arahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Koalisi Kebangsaan VS Koalisi Perubahan, Benarkah Anies Akan Lawan Prabowo? | DUA ARAH

Di pertemuan tersebut Prabowo dan Zulkifli sepakat dengan gagasan Presiden Jokowi yakni dalam membangun bangsa, perlu ada kebersamaan.

"Tadi yang kami sampaikan bareng-bareng, kebersamaan, komitmen kebangsaan di bawah komando Pak Jokowi sebagai jalan tengah nanti untuk memajukan Indonesia," ujar Zulhas usai pertemuan dengan Prabowo.

Lebih lanjut Zulhas menjelaskan dirinya juga bersedia untuk ditugaskan menemui para pimpinan partai agar gagasan kebersamaan dan koalisi besar yang dinilainya sebagai koalisi kebangsaan bisa terjadi. 

Bahkan pimpinan partai di Kolisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak keberatan dirinya menemui Prabowo yang sudah membentuk koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dengan PKB.

Baca Juga: [FULL] Hasil Pertemuan Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan

"Tentu semua ini di bahwa orkestra komando pak Jokowi," ujar Zulhas.  

Senada dengan Zulhas, Prabowo Subianto menilai penggabungan partai politik ini untuk mencari format agar rakyat tenang dan sejuk dalam menghadapi Pilpres 2024. 

Menurut Prabowo, dorongan membentuk koalisi besar adalah demi melanjutkan semangat persatuan dan rekonsiliasi sehingga persaingan dan perbedaan yang keras di Pilpres 2019 tidak muncul kembali di Pilpres 2024.

Dengan begitu seluruh masyarakat bisa menjadi pemenang di Pilpres 2024. 

Baca Juga: Prabowo Subianto Jajaki Koalisi Besar, Siapa Mau Dihadapi?

"Tidak ada satu yang harus menang, yang satu harus kalah telak, tidak. Kita semua harus menang, everybody must win, itu yang jadi poin pentingnya," ujar Prabowo.

"Kita ini yang jadi pemimpin partai yang harus capek untuk mencari format supaya rakyat itu tenang, supaya rakyat itu menghadapi peralihan pemimpin semua sejuk. Nggak usah jor-joran lah dalam bersaing, biasa saja," sambung pria yang juga Menteri Pertahanan itu.

 


 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU