> >

Minta Penyidik Telusuri Jaringan Rafael Alun, Mantan Pimpinan KPK: Dia Tidak Bekerja Sendiri

Hukum | 7 April 2023, 04:50 WIB
Mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (6/4/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

Kemudian dari jaringan bekas anak buah atau bekas teman inilah praktik mafia pajak dilakukan untuk memberikan jasa pengkondisian beban wajib pajak.

"Jadi mereka tidak langsung berhubungan dengan wajib pajak, wajib pajak-nya berhubungan dengan konsultan. Disitu mereka berembuk apa yang harus dilakukan sebaik-baiknya supaya menguntungkan wajib pajak maupun kantor konsultan yang kemudian memberi manfaat juga kepada pejabat pajak," ujar Erry.

Sebelumnya KPK telah menetapkan Rafael sebagai tersangka gratifikasi pajak. Ayah Mario Dandy itu diduga menerima 90 ribu dolar Amerika Serikat (AS) melalui PT Artha Mega Ekadhana. 

Pada 2005 Rafael diangkat sebagai Penyidik Pengawai Negeri Sipil (PPNS). Ia memiliki kewenangan antara lain melakukan penelitian dan pemeriksaan atas temuan perpajakan dari wajib pajak yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Baca Juga: Akhirnya Raffi Ahmad Buka Suara Soal Artis Berinisial R di Kasus Pencucian Uang Rafael Alun

Kemudian di tahun 2011, Rafael menjabat kepala bidang pemeriksaan, penyidikan dan penagihan pajak pada Kantor Wilayah Dirjen Pajak Jawa Timur I.

Dengan jabatannya tersebut Rafael menerima gratifikasi dari beberapa wajib pajak atas pengondisian berbagai temuan pemeriksaan perpajakan. 

Setiap kali wajib pajak mengalami kendala dan permasalahan dalam proses penyelesaian pajak, Rafael diduga aktif merekomendasikan PT Artha Mega Ekadhana.

Saat ini Rafael ditahan di Gedung Merah Putih KPK selama 20 hari pertama terhitung mulai 3 April 2023.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU