> >

Hadiri Silaturahmi Ramadan PAN, Pengamat Duga Jokowi Bermain 2 Kaki

Rumah pemilu | 6 April 2023, 05:15 WIB
Pengamat politik, Khoirul Umam, berpendapat kehadiran Jokowi di Silaturahmi Ramadan PAN menunjukkan bahwa ia mencoba bermain dua kaki. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat politik, Khoirul Umam, berpendapat kehadiran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Silaturahmi Ramadan Partai Amanat Nasional (PAN) beberapa waktu lalu, menunjukkan bahwa ia mencoba bermain dua kaki.

Pendapat itu disampaikan Khoirul Umam dalam dialog Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (5/4/2023).

Menurutnya, Jokowi mencoba membangun kepercayaan di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Namun di saat yang sama, ia juga mencoba mengorkestrasi kekuatan partai politik (parpol) lain di luar PDIP.

“Tampaknya Pak Jokowi mencoba untuk bermain dua kaki, dalam arti mencoba untuk membangun trust di internal PDIP. Tetapi di saat yang sama mencoba untuk mengorkestrasikan kekuatan-kekuatan partai politik di luar PDIP,” urainya.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Jokowi soal Wacana Koalisi Besar, Puan: Setuju Asal untuk Indonesia

Di saat yang sama, lanjut Khoirul, ini juga dapat dianggap sebagai sebuah strategi untuk mengepung PDIP.

Koalisi besar ini, nantinya akan mengajukan satu proposal politik kepada PDIP.

“Ada satu proposal politik yang diajukan dari koalisi besar ini kepada PDIP.”

“Pertanyaannya kemudian, apakah kemudian komposisi capres dan cawapres bisa dinegosiasikan atau tidak,” tambahnya.

Dalam dialog itu, Khoirul juga menyebut bahwa ketidakhadiran elite PDIP dalam kegiatan Silaturahmi Ramadan tersebut menjadi sebuah sinyal politik yang cukup penting.

Sebab, dalam organisasi ada struktur, sehingga ketika ketua umum tidak bisa hadir pada suatu kegiatan, maka ada pengurus lain yang bisa mewakilinya.

“Bagaimanapun juga, tadi betul, dalam konteks organisasi ada struktur, Bu Mega memang betul berada di Jepang, tetapi ada juga sekjen, ada juga Ketua DPP, ada juga wasekjen.”

“Pertanyaannya kemudian, mengapa tidak ada satu pun perwakilan PDIP di sana? Artinya apa? Ketidakhadiran organ, struktur, pengurus PDIP dalam forum itu, mengindikasikan bahwa sebenarnya Bu Mega tahu,” urainya.

Ia menegaskan, ada indikasi bahwa ketidakhadiran para elite PDIP dalam kegiatan tersebut atas perintah dan sepengetahuan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

“Mengapa itu terjadi? Patut diduga bahwa kemudian koalisi ini memang dibentuk tentu sebagai sebuah upaya ikhtiar untuk menggabungkan dua kekuatan besar, sehingga kemudian terjadi koalisi besar.”

Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, PAN mengundang Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan sejumlah ketua umum partai politik (parpol) untuk hadir di silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Baca Juga: Prabowo, Airlangga, Zulhas Saling Senyum Dengar Kode Jokowi soal Koalisi Besar 5 Partai

Sejumlah ketua umum partai politik yang diundang antara lain Megawati Soekarnoputri dari PDIP, Airlangga Hartarto dari Golkar, Prabowo Subianto dari Gerindra, Muhaimin Iskandar dari PKB, dan Muhamad Mardiono dari PPP.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Minggu (2/4/2023), mengatakan, pihaknya sangat senang pihaknya dipercaya menggelar acara tersebut.

"Sebagai tuan rumah, PAN merasa sangat senang dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Presiden beserta para Ketua Umum partai politik di pemerintahan untuk menyelenggarakan acara ini," kata Zulhas, sapaan akrabnya, dikutip Tribunnews.com.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU