Heboh Pengobatan Ida Dayak, Sosiolog UGM Ingatkan Lembaga Pemerintah Hati-Hati
Peristiwa | 5 April 2023, 19:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Andreas Budi Widyanta mengingatkan lembaga pemerintah untuk berhati-hati menyelenggarakan bakti sosial berupa pengobatan alternatif, termasuk pengobatan Ida Dayak.
Andreas menerangkan, penyelenggaraan acara pengobatan alternatif secara massal, seperti yang dilakukan di Kompleks Lapangan Tembak dan Olahraga Markas Korps Divisi I Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/4/2023) itu bisa bertentangan dengan kewajiban pemerintah memberikan layanan kesehatan.
"Mestinya, apa pun bentuknya tentang praktik yang digunakan dalam layanan publik, lembaga pemerintah perlu berhati-hati," ujar Andreas di Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Rabu (5/4/2023).
Ia pun mengingatkan agar pemerintah melakukan verifikasi ulang sebelum menghadirkan orang-orang yang dianggap bisa menyembuhkan penyakit oleh kelompok masyarakat tertentu.
"Jangan sampai ini kontraproduktif bagi layanan sosial kesehatan atau layanan sosial publik yang justru harus dilakukan tapi tidak dilakukan," imbuhnya.
Baca Juga: Daftar Pengobatan Alternatif yang Viral dari Masa ke Masa, Ponari, Ningsih Tinampi hingga Ida Dayak
Ia pun mengimbau lembaga negara untuk mempertimbangkan ulang saat ingin mengundang tokoh pengobatan alternatif seperti Ida Dayak dalam acara bakti sosial, sebagaimana yang dilakukan Kostrad Cilodong.
Menurut Andreas, lembaga pemerintah maupun lembaga lainnya perlu berpikir rasional dan kritis agar tidak mempertaruhkan hak masyarakat memperoleh layanan kesehatan.
"Layanan kesehatan ini kan layanan dasar yang mestinya diberikan oleh dari negara, maka mestinya negara jauh lebih memprioritaskan pelayanan kesehatan," terangnya.
"Tidak justru memberi jalan pada praktik-praktik seperti ini yang belum tentu kebenarannya," lanjut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu.
Ia pun mendukung batalnya acara bakti sosial yang mendatangkan Ida Dayak di Kostrad Cilodong kemarin, Selasa (4/4).
"Saya kira kalau itu dibatalkan, barangkali itu lebih baik agar tidak menuai kontroversi yang lebih jauh," ujarnya.
Baca Juga: Fenomena Ida Dayak, Sosiolog UI: Masyarakat Tak Bisa Disalahkan Jika Memilih Pengobatan Alternatif
Acara bakti sosial dengan menghadirkan Ida Dayak itu, kata dia, dapat memunculkan interpretasi atau pemahaman yang bisa mengaburkan peran negara dalam menyediakan fasilitas kesehatan.
"Perlu kehati-hatian ketika ini melibatkan pelayanan publik," pungkasnya.
Sebelumnya, viral acara pengobatan alternatif Ida Dayak di Depok, Jawa Barat, karena menyebabkan kerumunan dan peristiwa saling dorong antarwarga yang mengantre.
Tingginya antusiasme warga sekitar untuk mengikuti acara pengobatan alternatif Ida Dayak itu bahkan menyebabkan sejumlah orang pingsan.
Di sisi lain, Panglima TNI Yudo Margono membenarkan bahwa pihak Kostrad Cilodong yang mengundang Ida Dayak datang dalam acara bakti sosial yang dihadiri ribuan orang itu.
"Dari Pangkostrad, (katanya) untuk menyembuhkan masyarakat, merupakan bakti sosial, masyarakat diundang, akan dibiayai oleh Kostrad," jelas Yudo dalam cuplikan video Kompas TV, Selasa (4/4/2023).
"Kan cara apa pun boleh kan, untuk penyembuhan," imbuhnya.
Akibat tingginya antusiasme masyarakat dan kondisi yang semakin tidak kondusif, acara pengobatan alternatif massal itu pun dibatalkan.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV