> >

Panglima TNI Sebut KKB akan Tembak Pilot Susi Air Jika Dibebaskan Menggunakan Cara Militer

Peristiwa | 5 April 2023, 16:50 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023). Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungapkan alasan aparat TNI-Polri tidak menggunakan operasi militer dalam pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens. (Sumber: KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengungapkan alasan aparat TNI-Polri tidak menggunakan operasi militer dalam pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Yudo menyebut cara militer justru akan mengancam keselamatan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.

Pasalnya, berdasarkan informasi KKB akan membunuh Kapten Philip jika aparat menggunakan cara tersebut.

Dan jika itu terjadi, lanjut Yudo, nantinya aparat yang akan dituding sebagai pihak yang membunuh Kapten Philip.

"Apabila saya bebaskan dengan cara militer, saya sudah monitor dari pembicaraan, 'nanti kalau ketemu TNI bunuh saja, tembak saja, nanti biar TNI yang dituduh membunuh pilot ini'," kata Yudo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (5/4/2023). 

Selain itu, Yudo berujar upaya pembebasan dengan cara operasi militer juga mengancam keselamatan masyarakat.

"Kalau saya menggunakan operasi militer juga bisa, menyerang secara militer. Saya punya alat, punya prajurit yang profesional untuk itu, tapi nanti siapa korbannya? Masyarakat pasti," ujarnya.

Yudo pun tak menginginkan hal tersebut terjadi. Sebab itu, dalam upaya pembebasan pilot Susi Air tersebut, aparat bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah setempat masih mengedepankan cara persuasif.

Baca Juga: Panglima TNI Sebut Diminta "Ngerem" soal Pembebasan Pilot Susi Air: Bupati Nduga Minta Saya Sabar

Yudo juga mengatakan bahwa tokoh masyarakat dan Pj Bupati Nduga meminta aparat TNI-Polri bersabar.

"Ini berdasarkan tokoh masyarakat maupun dari (Pj.) Bupati Nduga yang selalu mengerem saya, meminta saya untuk sabar. Karena nanti dampaknya akan lebih besar lagi, kerugiannya akan lebih berdampak besar untuk masyarakat kita," katanya.

 

Sebelumnya, pada Selasa (7/2), Philip disandera KKB setelah mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat milik maskapai Susi Air tersebut.

Hingga saat ini, pemerintah pun masih berupaya untuk membebaskan pilot pesawat Susi Air tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menekankan bahwa keselamatan Kapten Philip menjadi prioritas utama dalam upaya pembebasan dari KKB.

Sehingga, lanjut Jokowi, langkah pembebasan sang pilot harus dilakukan dengan hati-hati.

"Tadi malam kita rapat internal salah satunya membahas itu (pilot Susi Air). Yang paling penting (pembebasan) dengan penuh kehati-hatian agar tetap keselamatan menjadi yang utama," ujar Jokowi dalam keterangan persnya, Selasa (21/3/2023). 

Baca Juga: Pemerintah Diminta Menggunakan Pendekatan Marga untuk Membebaskan Pilot Susi Air

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU