Dokter Gigi Ungkap Pemicu Bau Mulut Saat Puasa, Waspadai Kebiasaan Ini
Gaya hidup | 23 Maret 2023, 12:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter gigi menjelaskan kondisi dan kebiasaan yang dapat memicu bau mulut saat melakukan ibadah puasa.
Dokter gigi drg. Ary Agustanti menyebut salah satunya yaitu kurang minum air putih yang membuat mulut menjadi kering dan cenderung lebih asam.
"Makanya kalau bulan puasa sangat penting untuk menjaga hidrasi, kita cukup minum pada saat sahur dan buka puasa," katanya di Jakarta, Selasa (21/3/23) dikutip dari Antara.
Selain itu, kata dia, pembersihan gigi yang tidak optimal juga bisa memicu bau mulut.
Hal ini terjadi karena plak atau karang yang berasal dari sisa makanan yang menumpuk hingga akhirnya berkembang menjadi bakteri penyebab bau mulut.
Lalu jika di bagian mulut ada yang infeksi yang dibiarkan seperti gigi berlubang, dapat memperparah bau tidak sedap di mulut.
Kondisi mulut yang kering dan adanya karang gigi dapat memudahkan terjadinya radang gusi.
Gigi yang sudah berlubang juga bisa menjadi semakin berlubang karena kondisi mulut yang kering dan asam.
Baca Juga: 6 Cara Mencegah Bau Mulut saat Berpuasa, Mulai dari Mengganti Sikat Gigi hingga Minum Air yang Cukup
Sementara itu, spesialis prostodonsia drg. Inge Paramitha, Sp.Pros menambahkan kebiasaan merokok juga dapat berujung pada kondisi bau mulut, sebab asap rokok dapat menimbulkan rongga mulut kering dan lebih asam.
"Sebetulnya rokok itu selain nggak baik untuk kesehatan, buat mulut itu nggak baik. Karena asap rokok yang dihisap itu kan, pertama, panas jadi rongga mulutnya kering. Kedua, karena kandungan di dalam rokok itu kan ada nikotin dan tar yang akan bikin stay di gigi," kata Inge.
"Yang paling penting itu sebenarnya bukan menghindari makanan tapi menjaga kebersihan mulut sama konsumsi air putih yang cukup," ujar dia.
Adapun waktu wajib yang dianjurkan untuk sikat gigi pada bulan Ramadan yaitu sebelum tidur dan setelah makan sahur.
Inge mengingatkan bahwa takaran pasta gigi yang dioleskan di atas permukaan sikat hanya diperlukan sebanyak "sebiji jagung" sehingga busa yang dihasilkan tidak terlalu banyak.
Setelah menyikat gigi, sisa busa dari pasta gigi cukup dibuang atau diludahkan. Kemudian sebaiknya tunggu selama 30 menit dan selanjutnya diperbolehkan untuk berkumur. Hal ini dilakukan agar kandungan aktif dalam pasta gigi bisa menyerap ke dalam gigi.
"Yang baik itu malah sebenarnya sesudah kita sikat gigi, itu nggak berkumur terlalu sering. Jadi pasta giginya itu nggak sekali hilang," ujar Inge.
"Karena di dalam pasta gigi itu fluoride, ada xylitol, ada bahan-bahan aktif yang sebenarnya justru bagus kalau dia stay di dalam mulut di gigi (terlebih dahulu sebelum berkumur)," kata Inge.
Baca Juga: 7 Tips Cegah Bau Mulut saat Puasa Ramadan menurut Dokter Gigi UGM
Penulis : Kiki Luqman Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV