Megawati Utus Sekjen PDIP ke Makam Bung Karno, Segera Putuskan Nama Capres 2024?
Politik | 20 Maret 2023, 10:19 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati mengutus Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto untuk ziarah kubur ke makam Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno, Minggu (19/3/2023).
”Di tengah konsolidasi di Jawa Timur dan menjelang bulan Ramadhan, Ibu Megawati Soekarnoputri menugasi saya dalam ziarah ini,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Minggu (19/3) dilansir dari Kompas.id.
Biasanya, Megawati akan mengambil keputusan penting, termasuk soal penentuan calon presiden (capres), setelah dirinya melakukan ziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
"Selama ini ziarah dilakukan Ibu Megawati secara langsung, tetapi dalam beberapa kesempatan beliau mengirim utusan berupa penugasan untuk melaksanakan ziarah tersebut,” ungkap Hasto.
Kali ini, Hasto yang datang ke makam Ir. Soekarno setelah memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Teknis yang digelar DPD PDI-P Jawa Timur, di Surabaya, Minggu (19/3).
Ia didampingi oleh Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin dan istrinya, Novita Hardini, serta Aryo Seno Bagaskoro, Ketua Taruna Merah Putih Kota Surabaya.
Akan tetapi, Hasto tidak menjelaskan mengenai kaitan nyekar kali ini dengan pertemuan empat mata antara Megawati dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (18/3).
Baca Juga: Merasa Di-bully Media, Megawati: Wartawannya Tidak Kenal Pancasila, Bisa Saya Gugat tapi Kasihan
Sebelumnya, Megawati bertemu empat mata selama dua jam dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.
Menurut Hasto, pertemuan antara Megawati dengan Jokowi itu membahas hal-hal yang strategis dan serius, di antaranya soal problematika bangsa saat ini, dinamika politik, serta pilpres dan tahapan-tahapannya yang pasti akan dilaksanakan.
Terkait bakal calon presiden-wakil presiden yang akan diusung PDIP, Hasto menyampaikan masih ada waktu bagi partai untuk menentukannya sebelum tiba tahapan pendaftaran capres-cawapres pada September mendatang.
Ia memastikan, Megawati sebagai penentu keputusan di PDIP akan mengambil keputusan yang tepat.
Hasto pun menekankan, bakal capres akan berasal dari internal partai atau kader partai sendiri.
Hal tersebut merupakan amanat dari Megawati, selain juga sebagai bentuk komitmen dari PDI-P bahwa pemimpin harus lahir dari proses kaderisasi atau penggemblengan.
Baca Juga: Usai Dideklarasikan PPP sebagai Bakal Capres 2024, Sandiaga Uno: Kita Apresiasi
Pada Pilpres 2014, Megawati mengajak Joko Widodo berziarah ke makam Bung Karno pada 13 Maret 2014. Sehari setelah itu, Megawati mengeluarkan surat perintah pencalonan Jokowi.
Kemudian, pada Pilpres 2019, keputusan pencalonan Jokowi diputuskan dalam pertemuan Jokowi dengan Megawati di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018).
Pertemuan empat mata tersebut menyepakati untuk mengumumkan pencalonan Jokowi di acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP, Jumat (23/2/2018).
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, pertemuan Jokowi-Megawati merupakan sebuah sinyal bahwa Megawati akan segera memutuskan dan mengumumkan capres dari PDIP.
Baca Juga: Ditanya soal Kemungkinan Duet Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024, PDIP: Kami Tak Bisa Berandai-andai
Mengenai sayur lodeh yang dihidangkan dalam pertemuan Megawati-Jokowi, Adi menduga hal itu sebagai simbol atas sejumlah nama figur yang diajukan Jokowi pada Megawati untuk maju di Pilpres 2024.
”Ketika Jokowi menyodorkan sayur lodeh, itu bisa dianggap sebagai bahasa simbolik bahwa secara politik Jokowi bisa menyodorkan nama-nama sebagai bentuk pertimbangan kepada Megawati. Soal siapa yang akan jadi capres, keputusan resminya tentu ada di Megawati,” kata Adi.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.id