> >

Anies Sebut Ada Menko yang Ingin Ubah Konstitusi, Pengamat: Ditujukan kepada Luhut dan Mahfud MD

Politik | 17 Maret 2023, 15:17 WIB
Anies Baswedan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menyebut pernyataan Anies Baswedan yang menyatakan ada petinggi negara yang duduk sebagai menteri koordinator (menko) ingin mengubah konstitusi, ditujukan kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Polhukam Mahfud MD. 

Adi menjelaskan, kedua menko itu kerap berbicara ihwal politik terkait kepemiluan akhir-akhir ini dan diduga ingin mengubah konstitusi. 

Baca Juga: Anies Baswedan: Bayangkan Ada Petinggi Nyatakan Mari Ubah Konstitusi, di Posisi Kunci Menko

Misalnya, dahulu Mahfud pernah bilang kalau usulan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, tidak melanggar undang-undang. 

Lalu, Luhut pernah mengeklaim dirinya mempunyai 'big data' yang menunjukkan ada dukungan masyarakat soal penundaan Pemilu 2024.

"Kita tahu bahwa menko Jokowi yang sering bicara politik yang bicara soal kemungkinan perubahan undang-undang cuma dua orang, Mahfud MD dan Luhut Binsar Pandjaitan," kata Adi kepada Kompas TV, Jumat (17/3/2023). 

Menurut dia, pernyataan dua menko ini sangat terkait dengan perubahan konstitusi karena jabatan presiden dua periode dan penundaan pemilu itu tidak diatur dalam undang-undang.
 
"Jadi saat ini memang secara eksplisit Anies ingin mengkritik secara tegas dan lugas bahwa itu ditujukan kepada dua menko Jokowi. Sepertinya tidak lain dan bukan kepada Mahfud MD dan Luhut Binsar Pandjaitan," ujarnya. 

Adi menambahkan, lewat pernyataannya, Anies ingin menunjukkan bahwa ia tidak kehilangan daya kritisnya. 

"Menegaskan kalau Anies ini tidak kehilangan daya kritisnya. Ini tentu menyenangi pendukung Anies yang selama ini memang anti terhadap Jokowi."

"Anies ini ingin memberikan rasa nyaman kepada para pendukungnya yang selama ini memang cukup tidak respek ke Jokowi," ujarnya.

Baca Juga: Anies: Perubahan itu Bukan Menghilangkan yang Kemarin

Sebelumnya dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta pada Kamis (16/3/2023) malam, Anies mengungkapkan keheranannya terhadap petinggi negara yang berbicara mengenai perubahan kontitusi secara terbuka di depan umum.

"Kita tidak pernah membayangkan ada petinggi menyatakan 'Mari kita ubah konstitusi'. Nggak pernah membayangkan. Kalaupun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup, bukan?" kata Anies, dikutip dari akun YouTube Kahmi Jaya Official.

"Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, enggak pernah terbayang." 

"Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci ini, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak orang yang mau mendukung. Ini bukan menurunnya kualitas demokrasi. Kualitas demokrasi kita tidak turun. Hanya orang-orang yang tidak commit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka," imbuh Anies.

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU