> >

Hedone, Sang Dewi Kenikmatan dan Kegembiraan yang Kini Dikaitkan Gaya Hidup Mewah Pejabat

Gaya hidup | 17 Maret 2023, 12:00 WIB
Gambaran kehidupan dalam mitologi Yunani (Sumber: National Geographic -)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kata "hedon" dan "hedonisme" kini mencuat untuk menggambarkan gaya hidup mewah, terutama para pejabat.

Gaya hidup yang menjadi keprihatinan banyak orang itu, kemudian disentil oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

Bahkan Polri memastikan telah mengeluarkan aturan mengenai pelarangan bagi seluruh anggotanya untuk tidak hidup dengan bermewah-mewahan.

Apalagi, kemewahan tersebut dipamerkan di media sosial (medsos).

“Kita juga mengingatkan kepada anggota dan keluarganya yang melakukan atau melanggar intruksi tersebut akan diberikan sanksi,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Ahmad Ramadhan, Kamis (16/3/2023).

Di jajaran Kemenkumham pun ada ajakan untuk menjauh sifat hedon, seperti disampaikan  Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian, Pamuji Raharja menjadi pembina apel pada Senin (13/3) lalu. Dalam acara tersebut ada ajakan hindari perilaku hedonisme dan memamerkan kekayaan di media sosial. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Kalau Saya Tidak Pamer Harta Bukan Berarti Pencitraan, Itu Jalan Hidup Bendahara Negara

Dilihat dari asal-usul kata, mengutip National Geographic, Hedone adalah nama seorang dewi dalam mitologi Yunani yaitu dewi kesenangan, kenikmatan dan kegembiraan. ia adalah adalah satu-satunya putri Eros, dewa cinta, dan istrinya Psyche.

Hedone, personifikasi kesenangan sering diidentikkan dengan Aphrodite, yang di sebagian besar versi silsilah keluarga Olympian adalah neneknya.

Ibu dari Eros adalah dewi kecantikan. Aphrodite juga sering disebut sebagai dewi kesenangan.

Meski banyak penulis Yunani memastikan untuk mengklarifikasi bahwa mereka adalah dua makhluk yang terpisah.

Sementara kecantikan terkadang bisa membawa kesenangan, Hedone juga terkait dengan aspek kehidupan lainnya.

Namun, para penulis kuno memperjelas bahwa Hedone bukan hanya dewi seksual.

Segala jenis kesenangan dapat dikaitkan dengan namanya, meskipun kesenangan seksual adalah jenis yang paling umum disebabkan oleh pengaruhnya.

Namun filsuf Yunani Aristoteles tidak sependapat dengan yang menyatakan bahwa Hedone akan selalu memberi dampak negatif pada manusia. Baginya, ada jenis hedone yang selaras dengan nalar, kebajikan, dan hukum kodrat. Sebab bagaimanapun, bahwa beberapa orang menemukan kesenangan dari hal-hal yang negatif secara moral dan sosial.

Di era Romawi kuno, ada sebagian masyarakat, terutama kelas atas, yang memang sengaja mengabdi pada kesenangan.

Mereka menganut ajaran Stoicisme. Mereka percaya bahwa pengejaran kesenangan yang diketahui oleh kelas penguasa merusak stabilitas dan ketertiban masyarakat secara keseluruhan.

Namun di era sekarang gaya hidup bermewah-mewah dan dipamerkan itu, justru berpotensi korupsi.

Hal itu disampaikan Peneliti  Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman, dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Jumat (3/3) lalu. 

"Gaya hidup penyelenggara negara itu tidak boleh hedonis karena melanggar kode etik dan itu bisa menjadi faktor pendorong korupsi," kata Zaenur.

Baca Juga: Viral Diduga Istri Jenderal Polisi Bergaya Hidup Mewah, Polri Ingatkan Tak Hedon hingga Ancam Sanksi

Penting juga mengingat ujaran Aristoteles bahwa bahwa beberapa bentuk kesenangan pada akhirnya dapat menyebabkan rasa sakit.

Dan memang terbukti, sebagian kini harus berurusan dengan aparat.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU