Presiden Jokowi Ingatkan Menhan dan Kapolri: Kalau Hanya Sepatu Kenapa Impor, Kita Bisa Bikin
Politik | 15 Maret 2023, 17:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan soal mengutamakan produk dalam negeri, dibanding barang impor.
Kali ini Presiden Jokowi menyinggung pengadaan barang impor di Kementerian Pertahanan dan Polri.
Presiden menilai produk dalam negeri seperti sepatu, seragam militer, sejata dan peluru sudah bisa ekspor ke luar negeri.
Namun di Kemhan dan Polri masih ada saja barang yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri, malah harus di impor.
Baca Juga: Buntut Kasus Dugaan Korupsi Kapal Angkut Tank di Kemhan, KPK Sebut Sudah Kantongi Bukti
"Sepatu, senjata, kita bisa bikin loh. Kalau yang canggih-canggih, silakan. Yang mau beli pesawat tempur, karena memang kita belum bisa," ujar Jokowi dalam pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
"Tapi kalau senjata, peluru, kita sudah bisa. Apalagi hanya sepatu, kenapa harus beli dari luar?" sambung Presiden.
Jokowi juga menyebutkan bahwa ia sudah berulang kali menekankan agar seluruh jajaran pemerintah menggunakan produk dalam negeri guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Dengan kita membeli produk-produk dalam negeri, otomatis pertumbuhan ekonomi kita akan naik, kemudian juga barang-barang produksi kita sendiri juga bisa kita gunakan," ujar Jokowi.
Baca Juga: Perum Bulog Subdivisi Regional Lhokseumawe Menerima Beras Impor dari Vietnam Sebanyak 7.500 Ton
Selain pengadaan barang impor Presiden Jokowi juga menyinggung soal penyedia makanan untuk prajurit TNI.
Presiden menyatakan dirinya mendapat cerita dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, sejak dari prajurit hingga pensiun dan menjadi Menko, penyedia makanan bagi prajurit TNI masih sama.
Untuk itu presiden meminta agar penyedia makanan bagi TNI dibuka agar harga bisa kompetitif.
"Nanti akan saya cek, benar ndak. Mestinya semakin banyak penyedia itu akan semakin baik, karena harganya pasti akan kompetitif," ujar Presiden Jokowi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV