> >

Survei Litbang Kompas: Sepertiga Lebih Pemilih Jokowi Dekat dengan Sosok Ganjar Pranowo

Rumah pemilu | 13 Maret 2023, 07:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pasar Mendenrejo, Blora, Jawa Tengah, Jumat (10/3/2023). (Sumber: Biro Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Litbang Kompas pada Januari 2023 mengungkap, sepertiga lebih responden pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) dekat dengan sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, secara elektoral, Senin (13/3/2023).

"Nama Ganjar rata-rata mendapatkan dukungan sepertiga lebih dari kelompok pendukung Jokowi tersebut," tulis peneliti Kajian Politik Litbang Kompas, Yohan Wahyu, Senin (13/3) di Harian Kompas.

Pola kecenderungan ini disebut relatif bukan hal baru. Sebab, tiga survei sebelumnya juga menemukan bahwa nama Ganjar Pranowo rata-rata mendapatkan dukungan sepertiga lebih dari kelompok pendukung Jokowi dalam konteks Pemilu 2024.

Besarnya kecenderungan dukungan tersebut lebih tinggi daripada persentase besaran kecenderungan dukungan terhadap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Meskipun rata-rata dukungan pemilih Jokowi ke Prabowo ini tidak sebesar kepada Ganjar, yakni hanya 15 persen, angka dukungan ini relatif stabil di bawah Ganjar," ungkap Yohan.

"Artinya, preferensi pilihan politik dari simpatisan Jokowi relatif lebih banyak tertuju pada Ganjar dan Prabowo," ujarnya.

Baca Juga: Pengamat: Jokowi Berpeluang Jadi "Kingmaker" di Pemilu 2024, tapi Ada Tiga Hal yang Harus Dipenuhi

Hasil survei ini makin terkonfirmasi dengan pertemuan Jokowi, Ganjar, dan Prabowo saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. 

Banyak pihak yang menyatakan pertemuan tersebut merupakan sinyal politik Jokowi untuk mendukung pasangan Ganjar-Prabowo pada Pilpres 2024.

"Arah dukungan Jokowi ke Ganjar dan Prabowo memang lebih dekat dengan arah preferensi dari para pendukung Jokowi yang memang lebih banyak memberikan dukungan kepada Ganjar dan Prabowo," ujarnya.

Meski kelompok pemilih Jokowi menunjukkan pola yang relatif stabil soal arah pilihan mereka pada Pilpres 2024 mendatang, peluang tokoh-tokoh lain merebut simpati dari kelompok pemilih Jokowi tetap terbuka lebar.

"Pada survei Januari 2023 tercatat masih ada 22 persen dari pemilih Jokowi ini yang masih belum menentukan siapa sosok presiden pilihannya," katanya.

"Menariknya, angka 22 persen dari kelompok simpatisan Jokowi yang cenderung belum menentukan pilihan atau pemilih yang masih mengambang (undecided voters) ini tercatat mengalami kenaikan jika dibandingkan survei sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga: Peluang Gerindra Dukung Ganjar di Pilpres 2024 Masih Terbuka, Syaratnya Harus jadi Wakil Prabowo

Survei sebelumnya pada Januari 2022 menunjukkan, angka undecided voters atau pemilih bimbang dari kelompok simpatisan Jokowi sebesar 12,9 persen. 

Angka tersebut meningkat pada Juni 2022 menjadi 16,2 persen. Lalu, angka itu kembali meningkat pada survei Oktober 2022 sebesar 17,1 persen.

Selain itu, kelompok yang belum memutuskan pilihannya melonjak pada Januari 2023.  

Sebelumnya, pada Januari 2022 persentase kelompok ini ada sebesar 3,9 persen. Angka itu melonjak drastis pada Januari 2023 menjadi 14,4 persen.

"Adanya kecenderungan makin tingginya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan, hal ini bisa memberikan sinyal bahwa pemilih masih menimbang-nimbang dengan penuh kalkulatif dan rasional, terutama kepada siapa suaranya akan diberikan pada pemilihan presiden nanti," kata Yohan.

Ia menyebut, meski kelompok responden pendukung Jokowi lebih berpotensi mengikuti pilihan politik Jokowi, sosok akan tetap jadi tumpuan pertimbangan pemilih dalam menentukan calon presiden yang diinginkan dalam Pilpres 2024 mendatang.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU