> >

Pengakuan Richard Eliezer soal Titik Awal Berani Membuka Fakta Pembunuhan Brigadir Yosua

Wawancara | 10 Maret 2023, 10:35 WIB
Richard Eliezer saat berdialog dengan KOMPAS TV di program eksklusif Rosi dengan tema Berani Jujur Richard Eliezer, Kamis (9/3/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komunikasi dengan Ibunda Rynecke Alma Pudihang menjadi titik awal Richard Eliezer berani membuka fakta peristiwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Pada Minggu (7/8/2022), atau empat hari setelah penyidik menetapkan Richard sebagai tersangka pembunuhan Yosua, ia diberi kesempatan untuk menghubungi orang tuanya.

Kala itu Richard menghubungi sang ibu, Rynecke Alma Pudihang. Kedua orang tua Richard saat itu diamankan ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok. 

Dalam percakapan telepon itu Richard menyatakan dirinya akan berkata jujur terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga pada 8 Juli 2022.

Baca Juga: Cerita Ibunda Richard Eliezer saat Dipertemukan di Mako Brimob usai Peristiwa Penembakan Duren Tiga

Komunikasi sambungan telepon itu dilakukan Richard saat ditahan di Rutan Bareskrim Polri. 

"Dari kecil saya memang diajarkan orang tua untuk selalu berkata jujur, jadi pada saat ada masalah kemarin, memang bertentangan dengan hati nurani saya. Pelajaran dari orang tua yang membuat saya lebih berani," ujar Richard di program eksklusif Rosi KOMPAS TV "Berani Jujur Richard Eliezer", Kamis (9/3/2023) malam.

"Waktu itu saya dikasih kesempatan untuk menelepon dengan Mama. Saya bilang 'Mah saya ingin berkata jujur kepada penyidik' dan Mama saya bilang ke saya 'lebih baik kamu jujur Dek karena Mama bangga dengan kamu kalau kamu jujur'," kata Richard.

Lebih lanjut Richard menjelaskan usai komunikasi telepon itu, ia juga diperkenankan untuk bertemu dengan kedua orang tuanya.

Baca Juga: Terkuak! Ini Alasan Richard Eliezer Tetap Ingin Jadi Polisi: Saya Merasa Memiliki Utang

Ibunda Richard Rynecke Alma Pudihang ibu Richard Eliezer dan sang ayah Sunandag Yunus Lumiu yang berada di Mako Brimob Kelapa Dua kemudian dibawa ke Mabes Polri untuk bertemu Richard.

Saat bertemu kedua orang tua, tangisan penyesalan dan kebulatan hati Richard untuk mengungkap fakta sebenarnya tidak terbendung. Di Minggu malam (7/8/2023), Richard menuliskan pengakuannya. 

Pengakuan Richard yang diberi kesempatan menelepon orang tua dan bertemu di Rutan Bareskrim Polri juga diungkap oleh Rynecke saat dihadirkan di program eksklusif Rosi KOMPAS TV pada Kamis (1/12/2022). 

"Saya lebih ke lega, karena masalah kemarin memang bertentangan dengan hati nurani saya," ujar Richard. 

Baca Juga: Eksklusif! Keseharian Richard Eliezer di Rutan Bareskrim, Baca Buku hingga Belajar Bikin Skripsi

"Saya ingin jujur karena diingatkan orang tua saya terlebih khusus Mama saya untuk selalu berkata jujur. Saya merasa lebih tenang ketika saya bicara ke Mama saya bilang mau jujur dan dari Mama bilang ke saya 'Mama bangga kalau kamu jujur' itu membuat saya tenang," kata Richard. 

Lebih lanjut Richard menjelaskan setelah menyatakan ingin membuka fakta sebenarnya, dia sudah tidak lagi memikirkan risiko yang akan dihadapi. 

Ia hanya berserah diri kepada Tuhan untuk menentukan jalan hidupnya. Sikap berserah ini yang membuat Richard meyakini Tuhan pasti akan menolongnya.

"Saya pasrahkan hidup saya dan masalah saya kepada Tuhan. Saya yakin kalau saya berkata jujur Tuhan pasti tolong," kata Richard.

Ichad, sapaan akrab Richard Eliezer yang awalnya dikenal dengan Bharada E ini kini mendekam di Rutan Bareskrim Polri cabang Salemba. 

Ia menjalani hukuman pidana 1 tahun 6 bulan yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 

Eksekusi Ichad ke lembaga pemasyarakatan dilakukan Kejaksaan Agung pada Senin (27/2/2023), atau 12 hari setelah vonis dibacakan pada Rabu (15/2/2023).

Richard Eliezer kini menjalani masa pidana 1 tahun 6 bulan di Rutan Bareskrim Polri, sejak 27 Februari 2023. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU