> >

Korban Tewas Kerusuhan di Wamena Bertambah Jadi 10 Orang, Ini Detailnya

Peristiwa | 24 Februari 2023, 15:42 WIB
Aparat Brigade Mobil melakukan pengamanan untuk mencegah aksi massa yang terpengaruh isu hoaks tentang penculikan anak di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023).  (Sumber: Kompas.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Korban tewas akibat kerusuhan yang terjadi di  Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan bertambah dari sembilan menjadi 10 orang, pada Jumat (24/2/2023). 

Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, Jumat, seperti dikutip dari Kompas.com.

"Korban itu 10 orang (tewas), delapan dari masyarakat asli Papua dan dua dari pendatang," kata Fakhiri.

Sementara itu Fakhiri menyebut 18 personel TNI-Polri juga terluka akibat insiden itu.

"Ada juga korban luka-luka dari aparat 18 orang, 16 kena batu dan dua orang kena panah, salah satunya perwira polisi," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan terdapat dua ruko dan 13 rumah dibakar saat kerusuhan pecah.

Fakhiri mengatakan telah menginstruksikan Kabid Propam ke Wamena untuk evaluasi secara menyeluruh pola penanganan.

"Kami tidak mau masalah ini terulang lagi, ada yang provokasi sehingga terjadi masalah itu akibatnya jatuhnya korban karena hoaks," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Usut Penyebab Kerusuhan di Wamena Papua Pegunungan, Yayasan HAM Bentuk Tim Investigasi

Kericuhan di Wamena ini diduga dipicu dari isu penculikan anak yang tersebar di tengah masyarakat, Kamis (23/2/2023).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menerangkan, kerusuhan melibatkan warga dengan aparat terjadi sekitar pukul 12.30 WIT.

 

Ia mengatakan, saat itu ada sekelompok warga yang menghentikan seorang pengendara mobil dari Kampung Yomaima yang melintasi daerah tersebut. 

Warga mencurigai pengendara mobil itu sebagai bagian dari komplotan penculikan anak yang isunya tersebar di tengah masyarakat.

Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman Napitupulu bersama jajarannya lantas mendatangi lokasi tersebut untuk menghentikan aksi main hakim warga atas sopir mobil tersebut. 

Akan tetapi, warga yang jumlahnya terus bertambah banyak tidak menerima imbauan personel kepolisian itu dan justru menyerang petugas.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan di Wamena Papua Pegunungan: dari Hoaks Penculikan Anak hingga 9 Orang Tewas

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU