> >

Saling Sindir PPP dan PKB soal "Partai Hijau" yang Cuma Dapat Kursi Sedikit di DPR

Rumah pemilu | 21 Februari 2023, 16:00 WIB
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid terlibat saling sindir dengan PAN. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Saling sindir terjadi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) soal perolehan kursi di DPR RI.

Saling sindir ini bermula ketika Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyindir perolehan kursi DPR RI periode 2019-2024 dan menyebut soal "partai hijau" yang mendapatkan 19 kursi di DPR.

Partai tersebut diterangai adalah PPP. Karena itu Jazilul ingin agar PKB tidak mengikuti PPP dan menarget 100 kursi untuk pemilu 2024 mendatang.

"Jangan sampai kayak, mohon maaf, partai hijau yang lain, yang cuman 19 kursi, 1 fraksi 1 orang," jata Jazilul pada pembukaan uji kelayakan dan kepatutan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PKB di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Baca Juga: Parpol 'Saling Intip dan Kunci Kartu Lawan' Menuju Pilpres 2024

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi, merespons sindiran PKB itu. 

Awiek, sapaan akrab Achamd Baidowi, tak habis pikir kenapa PKB banding-bandingkanan hasil pemilu dan kursi DPR RI, ditambah mereka sama-sama parpol hijau.

"Kepada sahabatku Jazilul Fawaid, waketum PKB. Apa urusannya membanding-bandingkan sesama partai hijau," kata Awiek kepada wartawan Selasa (21/2/2023).

Lantas, Awiek balas menyindir ketika hasil Pemilu 2009 silam, saat PKB berada di bawah PPP.

PKB cuma dapat 28 kursi DPR RI. Sementara, posisi PPP berada di atas PKB dengan raihan 38 kursi DPR RI.

"Saat kursi PKB jeblok di pemilu 2009 dengan 28 kursi, PPP tak pernah mengusik dan meremehkan," jelasnya. 

Baca Juga: PKB Tetap Yakin Ajukan Cak Imin Capres: Wakilnya Prabowo Boleh, Anies Juga Boleh, Terserah

Awiek juga menyebut, saat itu PPP tak pernah mengusik atau bahkan meremehkan PKB karena tahu bagaimana susahnya mengurus parpol. 

Apalagi, kata dia, sama-sama lahir dari Nahdlatul Ulama. 

"Karena kami memahami situasi politik waktu itu. Kami bersimpati secara politik dengan tidak meremehkan adik kami itu yang sama-sama lahir dari NU," ucap Awiek.

Ia juga menyebut, PPP juga dekat dengan PKB di Senayan.

"Bahkan di pimpinan MPR juga sama memiliki wakil ketua MPR yakni Pak Arsul Sani yang ruangannya bersebelahan dengan pak Jazilul Fawaid," pungkas Awiek.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Tribunnews


TERBARU