BMKG Beber Penyebab Gempa M6,6 di Maluku Jumat Sore, Begini Penjelasannya
Peristiwa | 17 Februari 2023, 20:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab gempa magnitudo (M) 6,6 yang mengguncang wilayah Maluku Tenggara, Maluku, Jumat (17/2/2023) sore.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut, gempa tersebut terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda," kata Daryono, Jumat, dikutip dari Antara.
Menurut penjelasannya, berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa yang terjadi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Daryono menyebut, gempa yang terjadi pada pukul 16.37.35 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo 6,4.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Gempa M6,6 Guncang Maluku Tenggara Sore Ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Kendati demikian, menurut penjelasannya, gempa yang terjadi ikut dirasakan di beberapa daerah seperti Saumlaki, Dobo, Kei, Sorong, dan Kaimana. Getaran yang dirasakan masuk ke dalam skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity).
"Dampak gempa bumi itu dirasakan di daerah Saumlaki, Dobo, Kei, Sorong, Kaimana dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu," jelasnya.
"Selain itu, dampak gempa dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) terasa di daerah Banda."
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara