> >

Safari Politik Anies Baswedan Disebut Kerap Diganggu, Politikus Nasdem Duga Pelakunya Oknum Negara

Rumah pemilu | 14 Februari 2023, 13:34 WIB
Anies Baswedan saat bersama mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim, pada Rabu (25/1/2023). Di hari yang sama, ada teror ular kobra di rumah Wahidin Halim. (Sumber: Instagram Anies Baswedan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketika safari politik di sejumlah daerah, bakal calon presiden dari Nasdem Anies Baswedan disebut kerap mendapatkan gangguan dan hambatan. 

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie atau Gus Choi menyebut, bentuk gangguan tersebut ada yang hampir sama, yakni berupa spanduk berisikan hal negatif atau penolakan, tapi ada juga yang berbeda.

Ia menyebut, pelaku diyakini  bukanlah berasal dari partai politik, melainkan diduga berasal dari oknum institusi negara.

"Daerah yang dihadiri mas Anies itu selalu ada gangguan. Jenisnya ada yang sama. Ada yang tidak. Kalau spanduk sama. Hampir semuanya pakai spanduk," kata Effendi Choirie saat ditemui di Jakarta Timur, Senin (13/2/2023) malam.

Baca Juga: Partai Ummat Sebut 98 Persen Kader Dukung Anies Baswedan Capres 2024, Prabowo Cuma 1 Persen

Effendi Choirie juga menuturkan, isi penolkan berbagai macam. Yang kelihatan adalah sepanduk penolakan.

"'Anies tidak jadi datang ke Banten'. 'Anies Batal ke Suku Baduy'," ungkapnya dilansir Tribunnews. 

Ia mengaku, pihaknya dapat info pelaku adalah oknum instusi negara. 

 

"Jadi saya tahu. Saya dapat info yang sangat akurat bahwa itu kerjaan oknum atau institusi dari salah satu institusi negara," ungkap Effendi.

"Bukan (parpol). Parpol baik-baik saja. Ada memang yang nyerang NasDem. Tahu lah ya. Yang lain baik-baik semua. Mengertilah bersaudara," jelasnya. 

Baca Juga: Ternyata Wacana Duetkan Anies-Ganjar Sempat Muncul di Internal Nasdem, Gus Choi: Sekarang Tidak Lagi

Lebih lanjut, Effendi juga menuturkan, gangguan itu tidak datang dari rakyat atau orang biasa.

Sebab, kata dia, kalau orang biasa atau rakyat, daripada bikin spanduk maka mending bikin baliho.

"Itu enggak mungkin rakyat itu untuk apa bikin baliho atau spanduk untuk menolak kami, meskipun enggak cocok. Mending uangnya dibuat beli beras," sebutnya.

Adapun Safari Anies Baswedan sendiri di pelbagai daerah yang sempat disebut-sebut 'dapat' gangguan ketika adalah ketika, misalnya, dalam kunjungan di Aceh, 3 Desember 2022 lalu.

Saat itu, Kantor DPW Nasdem dilempari telur busuk sebelum acara jalan sehat bersama Anies.

Kemudian kemunculan baliho yang berlogo Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang mendukung Anies di Banten, 24 Januari 2023.

Lalu, ada pelemparan ular kobra ke rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim  menjelang kedatangan Anies Baswedan, Rabu (25/1/2023) di rumahnya di Banten Selatan.

Pelemparan sekarung kobra sebelum kedatangan Anies itu isebut-sebut upaya ganggu Anies jelang Pilpres 2024.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Tribunnews


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: