> >

Hari Pekabaran Injil di Papua, Kemenag Ajak Perkuat Harmoni

Agama | 6 Februari 2023, 05:15 WIB
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Jeane Marie Tulung. (Sumber: ANTARA/HO-Kemenag)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seluruh umat bergama diimbau untuk memperkuat harmoni dan tebar kebaikan tanpa membeda-bedakan dalam momen Hari Pekabaran Injil ke-168 di Papua.

Hal disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Jeane Marie.

"Setiap agama tentulah mengajarkan harmoni dan kebaikan, untuk mampu bersikap baik, seimbang tanpa membeda-bedakan, maka dari itu sikap inklusif patutlah kita hindarkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Jeane saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (5/2/2023) dikutip dari Antara.

Dalam peringatan Hari Pekabaran Injil di Papua, Jeane menceritakan kedatangan Ottow dan Gaissler pada tanggal 5 Februari 1855 di Pulau Mansinam telah menjadi tonggak sejarah penyebaran Injil di Tanah Papua.

Kemudian sepuluh dekade berikutnya, Don Richardson bergabung dalam tugas pelayanan penginjilan suku Sawi di Merauke.

Menurut Jane Semangat dan karya para pahlawan-pahlawan Injil ini terus dikenang dan senantiasa berdampak hingga saat ini.

Baca Juga: Kamala Harris Gunakan Dua Injil Dalam Pelantikannya, Ternyata Merupakan Injil Bersejarah

Katanya, salah satu faktor keberhasilan misi Injil di Tanah Papua adalah adanya kesadaran para tokoh saat itu bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhan.

"Pandangan kesetaraan ini menjadi motivasi yang kuat bagi para tokoh-tokoh Injil untuk memberitakan Injil di Tanah Papua," kata dia.

Ia mengatakan pada Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mencanangkan Tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan.

Jeane memandang kerukunan antarumat beragama di Indonesia menjadi satu-satunya pilihan. Oleh karena itu, agama-agama memiliki tempat dan peranan yang vital dan menentukan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Sebagaimana bangsa kita telah bertekad untuk terus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kita juga telah bertekad untuk terus membangun masyarakat, bangsa dan negara kita untuk menjadi bangsa yang tanpa kehilangan kepribadiannya," kata dia.

Di sisi lain, memasuki tahun politik, para tokoh agama Kristen/pendeta/gembala/hamba tuhan/pimpinan Gereja dan umat Kristen di seluruh Indonesia diimbau agar memberikan teladan yang baik dengan senantiasa merendahkan hati serta berdoa.

"Dan memberikan penguatan kepada umat Kristen di Indonesia agar di tahun politik ini Indonesia senantiasa rukun dan damai," kata dia.

Selain itu, umat diminta untuk menghindari perdebatan di media sosial dan tidak menjadikan gereja sebagai tempat politik praktis yang berdampak pada hilangnya kehidupan yang saling menghormati dan menghargai sesama umat Kristen.

Baca Juga: Jaksa Kutip Al-Quran Surat Al-Isra ayat 33 dan Injil di Awal Pembacaan Tuntutan Putri Candrawathi.

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU