> >

Bukan Sekadar Silaturahmi, Pimpinan NasDem Sebut Surya Paloh ke Golkar sebagai Pendidikan Politik

Politik | 2 Februari 2023, 21:25 WIB
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kunjungan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh ke DPP Partai Golkar disebut sebagai awal membangun komunikasi yang merenggang dan pendidikan politik bagi masyarakat. 

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyatakan, tak jadi soal jika NasDem harus mendatangi partai politik pendukung pemerintah agar proses dialog dan silaturahmi tetap berjalan.

Menurutnya, masalah dukungan capres merupakan jalan politik masing-masing partai. Namun, bukan berarti perbedaan pandangan membuat komunikasi dan silaturahmi NasDem dengan partai di koalisi pendukung pemerintah terputus.

"Seperti pernyataan Pak Surya berbeda itu bukan berarti bermusuhan. Ini kan tradisi baru yang dilakukan NasDem, saling bersilaturahmi satu sama lain," ujar Willy di program Kompas Petang KOMPAS TV, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga: PDIP Sambut Baik Keinginan Surya Paloh Bertemu Megawati

Willy menjelaskan, sebelum ke Golkar, NasDem juga bertandang ke sekretariat bersama koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Hal ini menunjukkan politik tetap mencair walaupun ada perbedaan di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Willy, dengan langkah ini, NasDem mencoba memberikan pesan kepada publik agar di Pilpres 2024 tidak terjebak dalam insinuasi, provokasi, dan narasi-narasi pertikaian serta perselisihan.

"Narasi ini yang harus memenuhi langit perpolitikan kita, sehingga publik kemudian menjadi terdidik dan dewasa. Oh, ini berbeda, tetapi dalam politik, negara tetap bersama-sama," ujar Willy.

Baca Juga: Salah Satu Hasil Pertemuan Surya Paloh dan Airlangga: Sepakati Jaga Stabilitas Pemerintahan Jokowi

"Jadi kita tidak mau terjebak dalam konspirasi yang memundurkan agenda demokrasi, maka kita bersilaturahmi dengan yang lainnya, menyamakan frekuensi. Nggak apa-apa kita yang mendatangi, kita yang harus jemput bola dan mengajak duduk bertukar pikiran," sambung Willy. 

 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU