> >

Megawati Hadiri Pelantikan Wali Kota Semarang, Politikus PDIP: Seperti Durian Runtuh

Politik | 30 Januari 2023, 20:06 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri pelantikan Wali Kota Semarang sisa masa jabatan 2021-2026, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), di Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/1/2023). (Sumber: ANTARA/Wisnu Adhi)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut politikus PDIP, Dedi Sitorus, kehadiran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam pelantikan Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu alias Ita, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/1/2023), seperti durian runtuh.

Dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo, hadir dan duduk di samping Megawati. Ganjar juga menyampaikan pidato dan menyatakan kehadiran Ketua Umum PDIP tersebut memberi suntikan semangat.

Dedi mengatakan saat berpidato, Ganjar berbicara sebagai seorang kader PDIP.

"Dalam konteks itulah saya kira Pak Ganjar bicara sebagai seorang kader, sebagai seorang gubernur, Ibu Mega hadir pada acara pelantikan seorang wali kota, benar tadi, itu seperti durian runtuh, suntikan energi," katanya dalam Kompas Petang Kompas TV, Senin (30/1/2023).

Terkait gestur tubuh Megawati saat menghadiri acara pelatikan itu, Dedi menilainya sebagai suatu hal yang biasa dalam suasana hiruk pikuk.

"Saya kira hal yang biasa dalam suasana hiruk pikuk seperti itu. Itu kan bukan suasana yang enak dan nyaman," tuturnya.

"Tapi kalau melihat dari tarikan mata ketika disorot, kalau dibuka maskernya, saya kira biasa dan tidak berlebihan."

Dedi menambahkan, sejak pandemi Covid-19, Megawati jarang berkunjung dan menghadiri kegiatan.

"Baru kemarin kumpul secara besar-besaran dalam rangka ulang tahun partai."

Baca Juga: Megawati Duduk di Samping Ganjar, Pengamat: Menunjukkan Hubungan Keduanya Baik

Sementara pengamat politik, Adi Prayitno, menyoroti suara Ganjar yang agak bergetar saat berpidato dalam acara pelantikan Wali Kota Semarang tersebut. Ia melihat adanya perbedaan dengan saat Ganjar berpidato di tempat lain. 

Adi berpendapat, perbedaan itu disebabkan Ganjar lebih berhati-hati saat berpidato di hadapan ketua umumnya, dan ada kemungkinan ia khawatir ada yang tidak berkenan.

"Kalau saya membaca, suara Ganjar Pranowo agak bergetar, agak berbeda misalnya ketika pidato di berbagai tempat, ataupun yang kita lihat di sejumlah medsos, di mana Ganjar terlihat plong, nyaman," urai Adi dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Senin.

"Di depan ketua umumnya, dia agak berhati-hati, mungkin takut ada diksi atau statement yang kurang berkenan."

Baca Juga: Megawati Bertemu Ganjar di Semarang, Politikus PDIP: Tidak Mungkin Bicarakan Capres ke Sana ke Mari

Meski demikian, lanjut Adi, Ganjar tampak mengapresiasi kehadiran Megawati dalam pelantikan tersebut, dan menunjukkan bahwa semua yang hadir senang dengan kedatangan Ketua Umum PDIP tersebut.

Mengenai gestur tubuh Megawati yang tidak turut bertepuk tangan saat Ganjar menyebut kehadirannya memberikan suntikan energi, menurut Adi, itu merupakan salah satu kebiasaan Presiden Kelima Republik Indonesia itu.

"Mbak Mega ini kan memang orangnya dingin."

"Dingin dalam artian memang tidak semua hal harus ditepuktangani, tidak semua hal harus direspons secara ekspresif. Setahu saya, Mbak Mega itu selalu mencatat dari setiap apa pun statement yang muncul," jelasnya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU