Dimulai, Kelas Perdana Laboratorium NFT Bentara Budaya Powered by Astra
Sosial | 30 Januari 2023, 03:05 WIBMengiringi kelas perdana, bakal digelar juga pameran karya seni dan desain NFT di Bentara Budaya pada 3 Februari 2023. Berjudul “Meta Art: Merayakan Seni Digital,” pameran akan menampilkan sekitar 30 karya NFT yang terdiri dari karya-karya NFT Harian Kompas, Kogi.NFT, dan beberapa karya seniman dari pameran Ilustrasiana Bentara Budaya. Dihadirkan juga karya-karya seni analog dari seniman dan print out dari berita Harian Kompas.
Laboratorium NFT Bentara Budaya Powered by Astra telah dicanangkan pada syukuran ulang tahun Bentara Budaya ke-40, 26 September 2022. Setelah melalui berbagai persiapan, rencana itu mulai dijalankan pada akhir Januari 2023. Salah satu ruang di lantai dua Bentara Budaya di Jalan Palmerah Selatan 17 Jakarta kini telah disulap menjadi ruang belajar yang nyaman.
Baca Juga: Kogi NFT, Inovasi Terbaru Kompas Gramedia dalam Bidang Web3 bagi Generasi Muda
Fasilitas itu diharapkan dapat mendorong para peserta workshop untuk mendalami "non-fungible token" atau aset digital yang unik dan tidak dapat dipecah atau dipertukarkan, yang kini populer disebut (NFT).
Program ini ditujukan untuk memajukan pengembangan literasi digital tetang NFT bagi masyarakat di Indonesia, termasuk potensi pengembangannya dalam industri kreatif.
“Kami bersemangat untuk meluncurkan Laboratorium NFT Bentara Budaya Powered by Astra. Di sini, para ahli dari berbagai bidang berkolaborasi untuk sama-sama mendorong kreasi dan inovasi NFT,” kata Diptraya P Ratulangi, pendiri Kogi.NFT Kompas Gramedia.
Diptraya memperkirakan, NFT bakal semakin berkembang seiring dinamika teknologi Web3 di dunia, bahkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari pada beberapa tahun ke depan. Masyarakat Indonesia, terutama kaum muda, perlu diajak untuk segera beradaptasi sekaligus memanfaatkan peluang teknologi baru ini demi mengembangkan industri kreatif.
Bagi para seniman atau desainer, teknologi ini memberi kesempatan untuk menjual aset digital yang dijamin keaslian dan keunikannya pada blockchain.
"Seniman dapat menampilkan karya digitalnya di ruang global, menjual, dan mendapat royalti dari setiap transaksi atas karyanya," katanya.
Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV