> >

Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi, Aria Bima Sebut Hubungan Keduanya Tidak Bisa Dikalkulasi

Politik | 28 Januari 2023, 19:56 WIB
Politikus senior PDI Perjuangan atau PDIP, Aria Bima, dalam Kompas Petang Kompas TV, Senin (23/1/2023). (Sumber: Tangkapan layar tayangan KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Aria Bima merespons pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Publik memperbincangkan pertemuan ini berkaitan dengan isu reshuffle kabinet yang berdampak terhadap menteri-menteri dari Partai Nasdem.

“Kalau konten pertemuan, seperti apa, yang tahu Jokowi dan Surya Paloh, apakah terkait reshuffle atau tidak, isi pertemuan itu akan terlihat di masa depan,” ujar Aria, Sabtu (28/1/2023).

Menurut Aria, riuh rendah panggung politik kemarin sempat mengalkulasi bagaimana hubungan Nasdem yang sudah punya capres dalam Pilpres 2024. Artinya, ia tidak menampik hal-hal yang akhirnya dianggap sebagai indikasi kerenggangan hubungan Surya Paloh dan Jokowi.

Baca Juga: Surya Paloh Temui Presiden Jokowi, Apakah Bahas 'Reshuffle'?

Ia mencontohkan, dalam beberapa kehadiran keduanya di acara-acara sebelumnya, sempat terlihat kebiasaan Jokowi yang tidak biasa saat bertemu dengan Surya Paloh.

“Kalau tadi dibilang ada senyum semringah Surya Paloh seusai bertemu Jokowi, berarti kemarin ada yang tidak semringah, kita tunggu saja, kita tidak bisa kalkulasi hubungan keduanya,” ucapnya.

Kendati demikian, ia juga tidak bisa lantas mengartikan senyum semringah Surya Paloh seusai bertemu dengan Jokowi sebagai hubungan yang semakin baik. Ia hanya melihat Jokowi menempatkan diri sebagai presiden ketika bertemu dengan Surya Paloh, terlebih Jokowi terbiasa dengan budaya Jawa.

“Kita bisa lihat setelahnya, akan terjadi apa, baru kita bisa kalkulasi, semringahnya Surya Paloh bisa ditangkap hubungan yang semakin baik, kalau dilihat dari (budaya) Jawa, tidak tahu,” ucapnya.

Baca Juga: Wakil Sekjen Nasdem Sebut Surya Paloh Sumringah Setelah Bertemu Jokowi, Apa Alasannya?

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU