Polisi soal Massa Main Hakim Sendiri Bakar Perempuan Diduga Penculik Anak: Ada Konsekuensi Hukum
Peristiwa | 24 Januari 2023, 18:08 WIBMANOKWARI, KOMPAS.TV – Kepolisian Daerah Papua Barat meminta masyarakat tidak main hakim sendiri dan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian. Hal ini menyusul kejadian pengeroyokan dan pembakaran terhadap seorang perempuan yang diduga oleh warga sebagai pelaku penculikan anak di Kota Sorong.
Kabid Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Adam Erwindi membenarkan tindakan pembakaran seorang perempuan di Kota Sorong karena diduga warga sebagai pelaku penculikan anak.
"Iya benar, tadi pagi telah terjadi pengeroyokan dan pembakaran terhadap seorang wanita. Info awal setelah saya konfirmasi ke Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol. Happy Perdana Yudianto," ujarnya di Manokwari, Selasa (24/1/2023), dikutip dari Antara.
Kejadian tersebut berlokasi di Kompleks Kokoda Kilometer 8 Kelurahan Klasabi Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong pada Selasa pagi yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Baca Juga: Astaga! Massa Bakar Hidup-Hidup Seorang Perempuan di Sorong, Dituding sebagai Pelaku Penculikan Anak
"Info awal, korban diduga pelaku penculikan anak oleh masyarakat Kokoda, sehingga korban diamuk massa. Korban sempat diamankan bhabinkamtibmas karena jumlah masa yang terlalu banyak, bahkan salah satu masa menyiramkan bensin dan membakar korban," jelas Adam.
Masih didalami
Sementara itu, terkait penyebab kejadian benar tidaknya korban adalah pelaku penculikan anak, Kapolresta Sorong Kota masih mendalami dan juga akan melakukan proses hukum terhadap pelaku yang main hakim sendiri.
"Imbauan kepada masyarakat Papua Barat, jangan termakan isu penculikan anak. Bila benar terjadi penculikan, agar melapor kepada pihak kepolisian," lanjut dia.
Mantan Kapolres Manokwari itu juga mengingatkan kepada warga, ada konsekuensi yang akan ditanggung jika warga main hakim sendiri, bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang.
"Bila terjadi kejadian seperti ini, akan ada konsekuensi hukum sendiri kepada massa yang membakar korban tersebut. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," tuturnya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara