Beragam Tradisi Perayaan Imlek di Berbagai Negara
Budaya | 14 Januari 2023, 18:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pada tahun 2023, Tahun Baru Imlek dimulai pada 22 Januari mendatang. Perayaannya biasanya sarat akan akulturasi antara budaya Tionghoa dengan budaya setempat.
Komunitas Tionghoa ini tersebar di berbagai negara terutama Asia Timur dan Tenggara. Masing-masing pun mempunya tradisi yang unik. Lantas, apa saja ragam tradisi imlek di beberapa negara? Berikut informasinya dirangkum dari berbagai sumber.
Makanan dan Tradisi Tahun Baru Imlek
Setiap budaya merayakan Tahun Baru Imlek secara berbeda dan beragam makanan dan tradisi melambangkan kemakmuran, kelimpahan, dan kebersamaan.
Kemudian sebagai persiapan Tahun Baru Imlek, rumah-rumah dibersihkan secara menyeluruh untuk menghilangkan roh-roh jahat, yang berkumpul selama tahun lalu. Membersihkan rumah dimaksudkan juga untuk membuka ruang untuk niat baik dan keberuntungan.
Beberapa keluarga juga mengadakan ritual untuk mempersembahkan makanan dan kertas kepada leluhur.
Budaya lain memasang kertas merah dan spanduk bertuliskan pesan kaligrafi tentang kesehatan dan keberuntungan yang baik di depan dan di dalam rumah.
Makanan terbuat dari beras ketan biasa disantap, karena makanan ini melambangkan kebersamaan. Sementara makanan-makanan lain melambangkan kemakmuran, kelimpahan, dan keberuntungan.
Baca Juga: Intip Sejarah dan Legenda yang Beredar tentang Tahun Baru Imlek
-
China
Di China, makanan khas Imlek yang disajikan biasanya adalah sup bola beras ketan, kue beras berbentuk bulan (kue Tahun baru), dan pangsit (Jiozi dalam Bahasa mandarin).
Selain itu, dalam budaya Tionghoa, ada santapan ikan yang dimasukkan sebagai makanan terakhir pada Malam Tahun Baru untuk keberuntungan. Dalam bahasa Tionghoa, pengucapan 'ikan' sama dengan pengucapan kata "surplus" atau 'kelimpahan'.
Terkadang, dalam beberapa tradisi memasukkan koin bersih ke dalam pangsit untuk keberuntungan. Pada akhir perayaan Imlek, terdapat Festival Lampion, parade, tarian, permainan, dan kembang api yang dirayakan pada hari terakhir perayaan Tahun Baru.
-
Korea
Di Korea, perayaan Tahun Baru Imlek biasa disebut dengan Seollal dan biasanya memunyai hari libur selama tiga hari.
Perayaan Tahun Baru Imlek di Korea pernah dihentikan dari tahun 1910-1945. Saat itulah Kekaisaran Jepang menganeksasi Korea dan memerintahnya sebagai koloni hingga akhir Perang Dunia II.
Lalu, perayaan Seollal secara resmi dihidupkan kembali pada tahun 1989, meskipun banyak keluarga sudah mulai melakukannya lagi.
Di Korea Utara mulai merayakan Tahun Baru Imlek menurut kalender lunar pada tahun 2003. Sebelumnya, Di sana, warga Korea Utara dianjurkan untuk mengunjungi patung pendiri Kim Il Sung, dan putranya Kim Jong Il, selama liburan dan memberikan persembahan bunga.
Di antara warga Korea Utara dan Selatan, makanan seperti irisan sup kue beras (tteokguk) dan hidangan terbuat dari lima butir berbeda disiapkan untuk menandai liburan Tahun Baru Imlek.
Alih-alih memberikan uang dalam amplop merah, seperti di China dan Vietnam, para tetua memberikan uang Tahun Baru dalam amplop putih dan bermotif.
Secara tradisional, keluarga dari seluruh Korea berkumpul di rumah kerabat laki-laki tertua. Lalu, mereka memberikan penghormatan kepada leluhur dan orang yang lebih tua.
Berpergian kurang umum di Korea Utara dan keluarga cenderung merayakan liburan di rumah.
-
Filipina
Masyarakat Tiongoa di Filipina biasanya mengunjungi Binondo, salah satu Kawasan pecinan tertua di duni, saat perayaan Imlek. Di jalanan Binondo akan penuh dengan rombongan yang membawakan tarian singa dan naga, serta dipadu dekorasi yang serba merah.
Panganan tikoy, atau kue beras ketan menadi makanan pokok yang membanjiri pasar. Para keluarga Tionghoa berkumpul untuk makan malam dengan menyajikan tikoy yang melambangkan persatuan di antara anggota keluarga.
Kemudian ada mi yang melambangkan umur panjang, serta ikan dan pangsit yang diyakini membawa keberuntungan. Para tetua juga membagikan angpao kepada anak-anak yang diyakini membawa keberuntungan dan umur panjang bagi pemberi dan penerima.
-
Vietnam
Dalam perayaan liburan di Vietnam, rumah-rumah dihiasi dengan pohon kumquat dan bunga-bunga seperti bunga persik, krisan, anggrek, dan gladiola merah.
Seperti di China, di Vietnam juga terjadi arus mudik besar-besaran selama liburan karena anggota keluarga berkumpul untuk merayakan tahun baru. Keluarga berpesta menyajikan lima piring buah untuk menghormati leluhur mereka.
Vietnam menyebut Tahun Baru Imlek dengan Tet atau Tet Nguyen Dan. Hidangan yang disajikan saat imlek umumnya adalah kue beras yang terbuat dari kacang hijau, daging babi, dan bahan lain yang dibungkus daun bambu.
Ada pula makanan ringan yang disebut m t t t biasanya ditawarkan kepada para tamu. Camilan manis ini terbuat dari buah kering atau biji panggang yang dicampur dengan gula.
-
Singapura
Imlek di Singapura dirayakan dengan makan malam bersama keluarga yang disebut dengan tuan yuan. Makanan yang disajikan umumnya lumut laut kering (facia), kurma merah, kacang kering (fuzhu), jamur jeli hitam kering (mu’er), kacang gingko (baiguo), bihun berasa tranparan (dongfen), jamur kering yang dipetik musim dingin (xianggu/donggu), hingga acar sayuran kering (Jinzhen).
Sama seperti tradisi di negara lain, saat Imlek biasanya anak-anak memberi hormat kepada orang tua dan menerima uang Tahun Baru atau angpao (hongbao).
Di Singapura, biasanya juga mengadakan festival Singapore River Hong Bao yang dilakukan sejak 1987. Festival ini menampilakn berbagai budaya Tiongkok, mulai dari lentera raksasa hingga panganan spesial.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV