Pakar Psikologi soal Putri Candrawathi Ngaku Diperkosa: Dahsyat, Hitungan Menit Minta Bertemu Pelaku
Hukum | 12 Januari 2023, 06:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai dahsyat, pengakuan Putri Candrawathi yang diperkosa namun masih ingin bertemu dengan terduga pelakunya atau Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Yosua.
Bagi Reza Indragiri, ketangguhan Putri Candrawathi yang mengaku diperkosa dan hitungan menit bertemu pelaku merupakan rasional, tapi juga menunjukkan letak kejanggalan.
Pernyataan itu disampaikan Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel tertulis kepada KOMPAS.TV, Rabu (11/1/2023).
“Dahsyat, sebagai orang yang mengaku baru saja diperkosa, sejenak kemudian PC justru sanggup berpikir tentang mitigasi, yakni mengambil langkah agar kerusakan tidak semakin parah. Langkah mitigasi yang PC ambil adalah meminta Y (Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Yosua) mengundurkan diri dan mencoba menenangkan KM (Kuat Maruf),” kata Reza Indragiri Amriel.
“Begitu salah satu hal yang terungkap di persidangan 11 Januari 2023, rasional sekaligus tangguh sekali PC ini. Namun di situ letak kejanggalannya.”
Baca Juga: Pakar Psikologi: Ferdy Sambo Berusaha Kurangi Kesan Sosok Biadab dengan Pakai Kacamata
Reza Indragiri pun mengacu pada fakta persidangan dimana Ahli APSIFOR Reni Kusumowardhani yang memeriksa Putri Candrawathi menyebut adanya freeze alias tonic immobility saat menjelaskan respon yang berlangsung saat PC mengalami pemerkosaan.
Dari sisi fisiologis, freeze bermakna sebagai lumpuhnya prefrontal cortex, bagian otak yang berperan dalam proses berpikir.
Ketika bagian otak itu lumpuh, maka korban pemerkosaan tidak mampu berpikir. Jangankan menggerakan tubuh untuk melawan atau pun melarikan diri, berpikir pun otak tak sanggup.
“Anggaplah PC adalah korban pemerkosaan yang mampu pulih segera. Ibarat komputer, setelah lumpuh, network di otak PC terutama di bagian prefrontal cortex bisa melakukan reset dengan kecepatan sangat tinggi,” ucapnya.
“Pertanyaannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan korban sejak berlangsungnya serangan seksual hingga benar-benar berakhirnya tonic immobility? Jawabannya, mengacu riset terhadap 298 korban pemerkosaan, adalah 2 hingga 37 hari. Berarti rata-rata korban butuh waktu 19,1 hari sejak diperkosa sampai freeze-nya berhenti tuntas.”
Baca Juga: Putri Candrawathi Menangis Bongkar Peristiwa di Magelang: Yosua Ada di Dekat Kaki Saya
Sementara Putri Candrawathi, sambung Reza Indragiri, hanya butuh hitungan menit untuk memitigasi dari klaim perkosaan yang dialaminya
“Realistiskah? Jadi, benarkah PC mengalami freeze alias tonic immobility saat dan pasca diperkosa? Lebih mendasar lagi, jadi, benarkah PC diperkosa?” tanya Reza Indragiri.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV